Rabu, 14 Desember 2011

TENTANG PENGEMBANGAN PRODUK POC WARUNGTANI

TENTANG PENGEMBANGAN PRODUK POC WARUNGTANI

Produk ini disebutkan sebagai “nutrisi esensial” tanaman yang terdiri
dari air, garam, dan mineral.   
Bahan dasar dari nutrisi esensial ini adalah jagung, lava gunung, garam, air dan beberapa bahan lain. Jagung merupakan sumber utama nutrisi esensial terlarut dan abu vulkanik untuk sumber mineral. Prekursornya adalah organik berbentuk cair, sehingga dapat dimanfaatkan langsung oleh tanaman dan organisme yang ada di dalam tanah. Produk ini mampu meningkatkan penyerapan unsur hara tanaman dan mengaktifkan organisme dalam tanah.

Produk dapat digunakan pada tanaman padi, palawija dan hortikultura pada seluruh jenis tanah. Pemakaian sebanyak 10 lt/ha dari produk tersebut tanpa tambahan pupuk anorganik (buatan) atau maksimal dgn penambahan pupuk anorganik maksimal 25% dari standart pemupukan dapat:
a) meningkatkan produktivitas padi sampai sekitar 9 ton/ha,
b) memperpendek umur panen dari 105 hari menjadi 86 hari,
c) menekan serangan hama penggerek batang menjadi 5% dibanding
pertanaman disekitarnya dengan intensitas serangan mencapai sekitar 50%,
d) menghemat kebutuhan air, dan yang terpenting
e) menghemat penggunaan pupuk an-organik.
Selain itu:
a) memperpanjang polong kacang panjang hingga 100 cm,
b) menekan infeksi CPVD pada tanaman jeruk, dan
c) menekan pertumbuhan & perkembangbiakan bakteri xanthomonas sp.

Analisa Mutu dan Spesifikasi Produk
Hasil analisis kimia menunjukkan mengandung karbon-organik (C-organik) cukup tinggi (8%), kadar unsur mikro Mn, Co, B, Zn, dan Cu serta unsur logam berat seperti Pb, Hg, Cd dan As tergolong rendah (di bawah batas ambang yang diper-bolehkan). Kemasaman pupuk (pH) tergolong sangat masam (3,2), kadar P (0,05%) dan K (0,01%) sangat rendah Kadar C-organik  sangat rendah (1,27%), total N (10,37%), total P2O5 (7,06%) dan K2O (6,57%) dinilai cukup tinggi. Kemasaman pupuk (pH) tergolong agak masam (pH 5,5). Kadar unsur mikro Fe, Mn, Mn, Cu, Zn, B dan Mo dan logam berat seperti Pb, Cd, As, dan Hg tergolong rendah

Berdasarkan hasil analisis mutu produk di atas, maka POC WarungTani dapat digolongkan menjadi “pupuk organik cair” sesuai Permentan No.02/Pert./HK.060/2/2006 berdasarkan kriteria :
(a) kadar  organik yang tinggi (>4,5%),
(b) kadar P dan K (<5%),
(c) kadar unsur mikro dan logam berat di bawah batas ambang toleransi, dan
(d) mempunyai nilai pH dibawah nilai pH yang disyaratkan pupuk
organik cair (4-8).

 Tinjauan Kritis (Ilmiah)
POC WarungTani memperpanjang deretan jenis produk serupa yang telah
dipublikasikan/beredar. Dalam kaitan ini Edmeades (2002), peneliti dari Lembaga Pelayanan Informasi Pupuk New Zealand, telah mereview berbagai publikasi ilmiah tentang 28 produk pupuk cair atau sejenisnya. Umumnya ke 28 produk tersebut berbahan asal dari, yaitu rumput laut (15), limbah ikan (4), sayuran (5), hasil sampingan ternak (2), dan tidak diketahui sumbernya (2).
Beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Para pengembang mempercayai dan mempromosikan bahwa produk ini berisfat multiguna yang dapat meningkatkan hasil, kualitas tanaman, memperbaiki efisiensi serapan hara, dan toleran terhadap cekaman lingkungan (kekeringan, suhu rendah, hama penyakit, dll.).
b. Pengembang umumnya tidak atau jarang sekali menyuguhkan
data ilmiah dalam publikasinya, data yang tidak nyata pengaruhnya secara statistik, dan penggunaan kontrol yang tidak memadai atau bias.
c. Produk-produk tersebut lebih sering tidak terbukti dapat
meningkatkan hasil secara nyata bila diaplikasikan, sebagaimana dalam rekomendasi atau publikasi.
d. Produk umumnya diekstrak dari tanaman, limbah ikan dan ternak, dan rumput laut tidak mengandung hara, bahan organik (C) dan zat perangsang tumbuh yang cukup untuk bias meningkatkan hasil sebagaimana direkomendasikan.

Pada prinsipnya suatu teknologi perlu dibuktikan secara ilmiah melalui metode pengujian yang baku, terdapat ulangan dan control sehingga dapat dianalisa secara statistik. Dalam hal ini pengembang WSF belum (dapat) memberikan keterangan atau data ilmiah yang dapat mendukung efektivitas dari produk tersebut. prekusor ataupun nutrisi esensial itu sendiri.

Keterangan dan dokumentasi yang ada mengindikasikan bahwa produk  efektif pada komoditas dan kondisi tertentu. Jika memang benar, kemungkinan efektifitas bahan tersebut berhubungan dengan unsur-unsur mikro yang ada dalam bahan biji jagung. Biji jagung muda (milky stage) mengandung sitokinin/zeatin yang relative banyak, sedangkan dalam biji jagung tua mengandung gilberillin yang relatif banyak. Kedua unsur tersebut bersifat hormonal.
Bahan-bahan tersebut (unsur mikro, hormone dan enzim) hanya efektif pada kondisi dimana tanaman memang kekurangan serta dapat meingkatkan aktivitas mikroba tanah.

Istilah “nutrisi esensial” yang selalu dipromosikan oleh pengembang WSF menjadi rancu dengan pemahaman ilmiah selama ini yang mengartikan nutrisi esensial sebagai 16 unsur hara makro (primer dan sekunder) dan mikro (C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S, Zn, B, Cu, Mn, Mo, Fe, Si). Hasil analisa laboratorium dari produk WSF-NAP menunjukkan bahwa kandungan hara utamanya hanya C organic (25%), sedang unsur-unsur lain rendah sehingga diperkirakan tidak efektif bagi tanaman.

POC WarungTani dipromosikan dapat meningkatkan produksi padi sampai 9 ton/ha. Ini berarti total hara yang terangkut keluar lahan mencapai 171 kg N/ha atau setara dengan 380 kg urea/ha, 54 kg P205/ha atau setara dengan 150 kg SP-36/ha, dan 175 kg K2O/ha atau setara dengan 290 kg KCl/ha. Dilain pihak, dosis POC WarungTani yang direkomendasikan yaitu 10lt/ha, ini berarti hanya mengandung 1,04 kg N/ha, 0,72 kg P205/ha, dan 0,66 kg K2O/ha. Dengan demikian, maka akan terjadi pengurasan hara yang tinggi tanpa ada penambahan hara yang seimbang, sehingga sangat dikuatirkan dapat mengancam kelestarian kesuburan tanah.

Dilaporkan bahwa POC WarungTani dapat meningkatkan penambatan N dari udara melalui simbiosis dengan penambat N bebas (free living microorganism), dan dengan kandungan fitohormon dan beberapa unsur mikro (sebagaimana umumnya yang terkadung dalam ekstrak jagung). Namun jumlah yang dapat ditambat sangat rendah atau dapat diabaikan dan tidak memenuhi seluruh kebutuhan hara (N) tanaman, terutama tanaman padi. Mikro-organisme yang efektif sekalipun, umumnya hanya mampu mengfiksasi N dari udara makskimal setengah dari kebutuhan tanaman padi

 Hasil Penelitian Sementara
Hasil penelitian uji efektivitas produk  terhadap pertumbuhan tanaman padi menunjukkan bahwa hingga minggu ke 6, belum nampak perbedaan pertumbuhan dan jumlah anakan padi diantara dosis pupuk yang dicoba. Jumlah anakan dan tinggi tanaman padi pada perlakuan kombinasi pupuk kimia NPK dosis rekomendasi dengan POC WarungTani cederung lebih tinggi dibandingkan dosis kombinasi NPK setengah rekomendasi dengan
POC WarungTani. Sampai minggu ke-6 percobaan belum terlihat pengaruh POC WarungTani terhadap keragaan tanaman secara umum, seperti penampakan dan kehijauan tanaman .

 Implementasi Kebijakan
Sebagaimana halnya dengan berbagai jenis produk sejenis, diperlukan
kecermatan dan kehati-hatian dalam memperkenalkan dan
mengembangkan produk POC WarungTani sebelum terbukti (dalam jangka panjang) konsisten menguntungkan petani dan tidak menyebabkan degradasi kesuburan tanah.

Untuk menetapkan kebijakan yang lebih kongkrit, pengembang perlu segera melengkapi/menyuguhkan data pengujian yang lebih lengkap
dan objektif..Sesuai dengan Kepmentan No. 09 tahun 2003 dan Permentan No. 2 tahun 2006 perlu dilakukan penelitian uji mutu yang lebih rinci dalam menspesifikasikan produk POC WarungTani serta uji efektivitas yang
komprehensif pada berbagai komoditas dan kondisi lahan.

Diperlukan pertukaran informasi yang lebih inten dan seimbang antar
berbagai pihak terkait terutama antara pengembang di satu pihak
dan regulator di lain pihak, serta adanya diskusi yang lebih terbuka
dengan berbagai kalangan ilmuwan dan praktisi.

Tabel 1. Hasil uji mutu WarungTani Organik Cair
No              Analisis             Nilai
1        C-organik (%)         8
2.         N-organik (%)         2,72
3.        P2 O5 (%)             1,93
4.        K2O (%)             1,77
5.        pH                 6,2
6.        Mg (ppm)            16,88
7        Cl (%)            0,29
8.        Na (%)            0,15
9        Al (ppm)            6,38
10.        Fe (ppm)             12,89
11.        Mn (ppm)             2,46
12.        Cu (ppm)             <1
13.          Zn (ppm)             4,71
14          B (ppm)             60,84
15          Mo (ppm)             16,1
16          Co (ppm)             2,2
17          S(%)                 0,12
18          Pb (ppm)             1,3
19          Cd (ppm)             TD
20          Hg (ppm)             <0,1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar