Fungsi dan mobilitas Zn
Seng (Zn) sangat penting dalam beberapa proses
biokimia tanaman padi. Zn terakumulasi dalam akar,
tetapi dapat dipindahkan (ditranslokasi) ke bagianbagian lain tanaman yang sedang tumbuh. Karena
pemindahan kembali (retranslokasi) Zn jarang terjadi
dalam tajuk daun, terutama pada tanaman kahat N,
gejala kahat Zn lebih umum ditemukan pada daundaun muda.
Gejala kahat Z
Gejala muncul 2–4 minggu setelah tanam pindah,
dengan pertumbuhan tanaman yang tidak merata
(Gambar a) dan kelompok-kelompok rumpun yang
tumbuh jelek di tengah lapang. Per tumbuhan
tanaman kerdil dan ukuran helai daun menyusut. Di
Jepang, kahat Zn merupakan penyebab “Akagare
Tipe II”, yaitu kelainan pada tanaman padi. Tanaman
dapat pulih tanpa intervensi. Dalam keadaan kahat
Zn parah, anakan berkurang bahkan bisa terhenti
sama sekali (Gambar b), dan umur pemasakan dapat
bertambah. Kahat Zn juga dapat meningkatkan
kemandulan bulir. Tulang tengah daun, terutama
yang dekat pangkal daun muda, menjadi klorotik.
Daun kehilangan turgor dan berubah menjadi coklat
ketika garis-garis coklat muncul pada daun bagian
bawah, masing-masing membesar dan kemudian
menyatu (Gambar c dan d). Garis putih kadangkadang muncul sepanjang tulang tengah daun.
Kahat dalam tanah
Tingkat kritis bagi terjadinya kahat Zn:
• 0,6 mg Zn/kg: 1N NH4
-asetat, pH 4,8
• 1,0 mg Zn/kg: 0,05N HCl
• 2,0 mg Zn/kg: 0,1N HCl
Penyebab kahat Zn
Kahat Zn disebabkan oleh:
1. Sedikitnya ketersediaan Zn dalam tanah.
2. Varietas tanaman peka terhadap kahat Zn (misal:
IR26).
3. Tingginya pH (≥7 dalam kondisi anaerob).
4. Tingginya konsentrasi HCO3
-
, karena kondisi reduksi
dalam tanah berkapur dengan kandungan bahan
organik yang tinggi atau besarnya konsentrasi
HCO3
-
dalam air irigasi.
5. Penyerapan Zn yang tertekan karena meningkatnya ketersediaan Fe, Ca, Mg, Cu, Mn, dan P
setelah penggenangan.
6. Imobilisasi Zn setelah pemberian banyak pupuk P
(kahat Zn terinduksi P).
7. Tingginya kadar P dalam air irigasi (hanya di daerah
dengan air tercemar).
8 . P e m b e r i a n b a n y a k p u p u k o r g a n i k d a n s i s a
tanaman.
9. Pengapuran yang berlebihan.
Terjadinya kahat Zn
1 . Tanah yang di tanami secara intens i f dengan
pemberian banyak pupuk N, P, dan K (yang tidak
mengandung Zn) di masa lalu.
2. Penanaman padi 3 kali setahun.
Tanah yang cenderung kahat Zn
1. Tanah yang tercuci, sulfat masam tua, netral salin,
b e r k a p u r, g amb u t , b e r p a s i r, t e r l a p u k b e ra t ,
masam, bertekstur kasar.
2. Tanah dengan status ketersediaan P dan Si tinggi.
Pengaruh penggenangan pada ketersediaan
dan penyerapan Zn
Dalam kondisi tergenang, PH tanah naik dan jumlah
Zn terlarut menurun. Akibatnya, ketersediaan Zn
bagi tanaman menurun.
Perlakuan kahat Zn
Kahat Zn dapat dikoreksi paling efektif dengan
p e m b e r i a n Z n t a n a h . D i t a n a h b e r - p H t i n g g i ,
penaburan di atas permukaan tanah lebih efektif
dar ipada pembenaman. Zn sul fat pal ing umum
digunakan sebagai sumber Zn (tetapi ZnO lebih
murah). Cara-cara berikut, baik terpisah maupun
kombinasi, efektif tetapi perlu diterapkan segera
setelah munculnya gejala:
1. Bila gejala kahat Zn terlihat di lapang, 10–25 kg
ZnSO4
• H2
O atau 20–40 kg ZnSO4
• 7 H2
O/ha
ditaburkan ke permukaan tanah. Zn sulfat (25%)
campur dengan pasir (75%) agar penaburan lebih
merata.
2. 0,5–1,5 kg Zn/ha disemprotkan pada daun (misal:
larutan 0,5% ZnSO4
dalam sekitar 200 l air/ha)
sebagai tindakan darurat untuk mengatasi kahat
Zn dalam pertumbuhan tanaman.
Sumber: Padi: Panduan Praktis Pengelolaan Hara. 2007 T.H.
Fairhurst, C. Witt, R.J. Buresh, dan A. DobermannStrategi pencegahan kahat Zn
1. Pemilihan varietas yang efisien Zn.
2 . Te k n i k b u d i d a y a : p e n c e l u p a n a k a r a t a u
perendaman benih sebelum tanam dalam larutan
ZnO 2–4% (misal:20–40 g ZnO/liter air).
3. Pengelolaan pupuk: berikan pupuk organik 5–
10 kg Zn/ha diberikan dalam bentuk Zn sulfat,
Zn oksida, atau Zn klorida sebagai profilaktik, baik
Keterangan gambar:
(a) Pertumbuhan tanaman tidak merata dan tanaman kerdil (latar depan).
(b) Anakan berkurang, daun terkulai dan mengering.
(c) dan (d) Munculnya bercak-bercak dan garis-garis coklat kotor.
dibenamkan dalam tanah sebelum penyemaian
atau tanam pindah, atau diberikan di pesemaian
b e b e r a p a h a r i s e b e l u m t a n a m p i n d a h . D i
kebanyakan tanah, secara umum ZnSO4
harus
diberikan setiap 2–8 pertanaman.
4. Pengelolaan air: Drainase secara berkala lahan yang
ditanami tiga kali setahun. Jangan menggunakan
air ber-pH tinggi (>8) untuk irigas
Sumber: Padi: Panduan Praktis Pengelolaan Hara. 2007 T.H.
Fairhurst, C. Witt, R.J. Buresh, dan A. Dobermann
Seng (Zn) sangat penting dalam beberapa proses
biokimia tanaman padi. Zn terakumulasi dalam akar,
tetapi dapat dipindahkan (ditranslokasi) ke bagianbagian lain tanaman yang sedang tumbuh. Karena
pemindahan kembali (retranslokasi) Zn jarang terjadi
dalam tajuk daun, terutama pada tanaman kahat N,
gejala kahat Zn lebih umum ditemukan pada daundaun muda.
Gejala kahat Z
Gejala muncul 2–4 minggu setelah tanam pindah,
dengan pertumbuhan tanaman yang tidak merata
(Gambar a) dan kelompok-kelompok rumpun yang
tumbuh jelek di tengah lapang. Per tumbuhan
tanaman kerdil dan ukuran helai daun menyusut. Di
Jepang, kahat Zn merupakan penyebab “Akagare
Tipe II”, yaitu kelainan pada tanaman padi. Tanaman
dapat pulih tanpa intervensi. Dalam keadaan kahat
Zn parah, anakan berkurang bahkan bisa terhenti
sama sekali (Gambar b), dan umur pemasakan dapat
bertambah. Kahat Zn juga dapat meningkatkan
kemandulan bulir. Tulang tengah daun, terutama
yang dekat pangkal daun muda, menjadi klorotik.
Daun kehilangan turgor dan berubah menjadi coklat
ketika garis-garis coklat muncul pada daun bagian
bawah, masing-masing membesar dan kemudian
menyatu (Gambar c dan d). Garis putih kadangkadang muncul sepanjang tulang tengah daun.
Kahat dalam tanah
Tingkat kritis bagi terjadinya kahat Zn:
• 0,6 mg Zn/kg: 1N NH4
-asetat, pH 4,8
• 1,0 mg Zn/kg: 0,05N HCl
• 2,0 mg Zn/kg: 0,1N HCl
Penyebab kahat Zn
Kahat Zn disebabkan oleh:
1. Sedikitnya ketersediaan Zn dalam tanah.
2. Varietas tanaman peka terhadap kahat Zn (misal:
IR26).
3. Tingginya pH (≥7 dalam kondisi anaerob).
4. Tingginya konsentrasi HCO3
-
, karena kondisi reduksi
dalam tanah berkapur dengan kandungan bahan
organik yang tinggi atau besarnya konsentrasi
HCO3
-
dalam air irigasi.
5. Penyerapan Zn yang tertekan karena meningkatnya ketersediaan Fe, Ca, Mg, Cu, Mn, dan P
setelah penggenangan.
6. Imobilisasi Zn setelah pemberian banyak pupuk P
(kahat Zn terinduksi P).
7. Tingginya kadar P dalam air irigasi (hanya di daerah
dengan air tercemar).
8 . P e m b e r i a n b a n y a k p u p u k o r g a n i k d a n s i s a
tanaman.
9. Pengapuran yang berlebihan.
Terjadinya kahat Zn
1 . Tanah yang di tanami secara intens i f dengan
pemberian banyak pupuk N, P, dan K (yang tidak
mengandung Zn) di masa lalu.
2. Penanaman padi 3 kali setahun.
Tanah yang cenderung kahat Zn
1. Tanah yang tercuci, sulfat masam tua, netral salin,
b e r k a p u r, g amb u t , b e r p a s i r, t e r l a p u k b e ra t ,
masam, bertekstur kasar.
2. Tanah dengan status ketersediaan P dan Si tinggi.
Pengaruh penggenangan pada ketersediaan
dan penyerapan Zn
Dalam kondisi tergenang, PH tanah naik dan jumlah
Zn terlarut menurun. Akibatnya, ketersediaan Zn
bagi tanaman menurun.
Perlakuan kahat Zn
Kahat Zn dapat dikoreksi paling efektif dengan
p e m b e r i a n Z n t a n a h . D i t a n a h b e r - p H t i n g g i ,
penaburan di atas permukaan tanah lebih efektif
dar ipada pembenaman. Zn sul fat pal ing umum
digunakan sebagai sumber Zn (tetapi ZnO lebih
murah). Cara-cara berikut, baik terpisah maupun
kombinasi, efektif tetapi perlu diterapkan segera
setelah munculnya gejala:
1. Bila gejala kahat Zn terlihat di lapang, 10–25 kg
ZnSO4
• H2
O atau 20–40 kg ZnSO4
• 7 H2
O/ha
ditaburkan ke permukaan tanah. Zn sulfat (25%)
campur dengan pasir (75%) agar penaburan lebih
merata.
2. 0,5–1,5 kg Zn/ha disemprotkan pada daun (misal:
larutan 0,5% ZnSO4
dalam sekitar 200 l air/ha)
sebagai tindakan darurat untuk mengatasi kahat
Zn dalam pertumbuhan tanaman.
Sumber: Padi: Panduan Praktis Pengelolaan Hara. 2007 T.H.
Fairhurst, C. Witt, R.J. Buresh, dan A. DobermannStrategi pencegahan kahat Zn
1. Pemilihan varietas yang efisien Zn.
2 . Te k n i k b u d i d a y a : p e n c e l u p a n a k a r a t a u
perendaman benih sebelum tanam dalam larutan
ZnO 2–4% (misal:20–40 g ZnO/liter air).
3. Pengelolaan pupuk: berikan pupuk organik 5–
10 kg Zn/ha diberikan dalam bentuk Zn sulfat,
Zn oksida, atau Zn klorida sebagai profilaktik, baik
Keterangan gambar:
(a) Pertumbuhan tanaman tidak merata dan tanaman kerdil (latar depan).
(b) Anakan berkurang, daun terkulai dan mengering.
(c) dan (d) Munculnya bercak-bercak dan garis-garis coklat kotor.
dibenamkan dalam tanah sebelum penyemaian
atau tanam pindah, atau diberikan di pesemaian
b e b e r a p a h a r i s e b e l u m t a n a m p i n d a h . D i
kebanyakan tanah, secara umum ZnSO4
harus
diberikan setiap 2–8 pertanaman.
4. Pengelolaan air: Drainase secara berkala lahan yang
ditanami tiga kali setahun. Jangan menggunakan
air ber-pH tinggi (>8) untuk irigas
Sumber: Padi: Panduan Praktis Pengelolaan Hara. 2007 T.H.
Fairhurst, C. Witt, R.J. Buresh, dan A. Dobermann
Tidak ada komentar:
Posting Komentar