BUDIDAYA
TANAMAN SAWI/CAISIM
LATAR BELAKANG.
- Jagad Indonesia ini memungkinkan dikembangkan
tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan
perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis
Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran.
- Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah
dibudidayakan adalah caisim. Karena caisim ini sangat mudah dikembangkan
dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga
sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik..
- Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis,
aspek ekonomis dan aspek sosialnya sangat mendukung, sehingga memiliki
kelayakan untuk diusahakan di Indonesia.
- Sebutan sawi orang asing adalah mustard.
Perdagangan internasional dengan sebutan green mustard, chinese mustard,
indian mustard ataupun sarepta mustard. Orang Jawa, Madura menyebutnya
dengan sawi, sedang orang Sunda menyebut sasawi.
MANFAAT.
Manfaat
sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita
batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi
ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.
Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.
Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.
KLASIFIKASI BOTANI.
Divisi
: Spermatophyta.
Subdivisi : Angiospermae.
Kelas : Dicotyledonae.
Ordo : Rhoeadales (Brassicales).
Famili : Cruciferae (Brassicaceae).
Genus : Brassica.
Spesies : Brassica Juncea.
Subdivisi : Angiospermae.
Kelas : Dicotyledonae.
Ordo : Rhoeadales (Brassicales).
Famili : Cruciferae (Brassicaceae).
Genus : Brassica.
Spesies : Brassica Juncea.
JENIS-JENIS SAWI.
- Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun
panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop.
- Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang
biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi
huma.
- Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim
alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi
monumen. Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina.,
merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasar dewasa
ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya
lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar,
dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga
untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina.
SYARAT TUMBUH
- Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut
asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim,
cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia .
- Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang
berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari
dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya
hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi.
- Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari
ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun
biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter
sampai 500 meter dpl.
- Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga
dapat di tanam sepanjang tahun.
- Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah
penyiraman secara teratur.
- Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini
membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam
suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang
menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir musim
penghujan.
- Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah
gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik.
- Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk
pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.
BUDIDAYA TANAMAN SAWI
Cara
bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada
umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan,
penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta
pemeliharaan tanaman.
Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.
Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan.
Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.
Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan.
PEMBENIHAN.
- Benih merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang
tumbuh dengan bagus.
- Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan
tanam sebesar 750 gram.
- Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil.
Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat
kehitaman.
- Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai
kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama
penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya.
- Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih
harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil.
- Apabila benih yang kita gunakan dari hasil
pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman
yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari.
- Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih
terpisah dari tanaman sawi yang lain.
- Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan
misalnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama
penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.
PENGOLAHAN TANAH.
- Pengolahan tanah secara umum melakukan
penggemburan dan pembuatan bedengan.
- Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk
memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar
untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan
lahan yang akan kita gunakan.
- Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan
dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas
dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari
secara langsung.
- Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam
20 sampai 40 cm.
- Pemberian pupuk kandang fermentasi 3 - 5 ton/ha.
- Pupuk kandang fermentasi diberikan saat
penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita
gunakan.
- Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah
(asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk
menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum
penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga
waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu
sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur
kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).
- Setelah olah tanah selesai, lakukan penyemprotan
larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt
air scr merata di permukaan lahan.
PEMBIBITAN.
- Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan
pengolahan tanah untuk penanaman.
- Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat
beradaptasi terhadap lingkungannya.
- Sedang ukuran bedengan pembibitan yaitu lebar 80
– 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter.
- Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi
bedengan 20 – 30 cm.
- Dua minggu sebelum di tabur benih, bedengan
pembibitan ditaburi dengan pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10
gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.
- Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut :
benih ditabur, lalu ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan
sprayer.
- 3 – 5 hari
benih akan tumbuh semprot dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt
air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT
Trico/Glio dosis 10 ml/lt air, & WT Zpt dosis 2 ml/lt
air scr periodik 3 – 5 hr sekali.
- Setelah berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan
tanaman dipindahkan ke bedengan.
PENANAMAN.
- Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang
sesuai dengan ukuran petak tanah.
- Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar
bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih
dahulu yaitu pupuk kandang 3 – 5
ton/ha, TSP 40 kg/ha, Kcl 15 kg/ha.
- Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30
x 30 dan 20 x 20 cm.
- Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan
hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.
- Semprot dengan larutan POC WarungTani
I dosis 10 ml/lt
air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT
Trico/Glio dosis 10 ml/lt air
PEMELIHARAAN.
- Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah
penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan
dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi
sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan
tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panas penyiraman
dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari.
- Penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman.
Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat.
- Penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini
dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau
terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru.
- Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama
masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada
bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah
penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan
dengan penyiangan.
- Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu
tanam, yaitu dengan urea 20 kg/ha.
- Penyemprotan dengan larutan POC WarungTani
I dosis 10 ml/lt
air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT
Trico/Glio dosis 10 ml/lt air scr periodik 1 minggu sekali
sampai masa panen.
PENANAMAN VERTIKULTUR
Langkah
– angkah penanaman secara vertikultur adalah sebagai berikut :
- Benih disemaikan pada kotak persemaian denagn
media pasir. Bibit dirawat hingga siap ditanaman pada umur 14 hari sejak
benih disemaikan.
- Sediakan media tanam berupa tanah top soil, pupuk
kandang, pasir dan kompos dengan perbandingan 2:1:1:1 yang dicampur secara
merata.
- Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam
polibag yang berukuran 20 x 30 cm.
- Pindahkan bibit tanaman yang sudah siap tanam ke
dalam polibag yang tersedia. Tanaman yang dipindahkan biasanya telah
berdaun 3 – 5 helai.
- Polibag yang sudah ditanami disusun pada rak-rak
yang tersedia pada Lath House.
PENANAMAN HIDROPONIK.
Langkah-langkah
penanaman secara hidroponik adalah sebagai berikut :
- Siapkan wadah persemaian . Masukkan media berupa
pasir halus yang disterilkan setebal 3 – 4 cm. Taburkan benih sawi di
atasnya selanjutnya tutupi kembali dengan lapisan pasir setebal 0,5 cm.
- Setelah bibit tumbuh dan berdaun 3 – 5 helai
(umur 3 – 4 minggu0, bibit dicabut dengan hati-hati, selanjutnya bagian
akarnya dicuci dengan air hingga bersih, akar yang terlalu panjang dapat
digunting.
- Bak penanaman diisi bagian bawahnya dengan
kerikil steril setebal 7 – 10 cm, selanjutnya di sebelah atas ditambahkan
lapisan pasir kasar yang juga sudah steril setebal 20 cm.
- Buat lubang penanaman dengan jarak sekitar 25 x
25 cm, masukkan bibit ke lubang tersebut, tutupi bagian akar bibit dengan
media hingga melewati leher akar, usahakan posisi bibit tegak lurus dengan
media.
- Berikan larutan hidroponik lewat penyiraman,
dapat pula pemberian dilakukan dengan sistem drip irigation atau sistem
lainnya, tanaman baru selanjutnya dipelihara hingga tumbuh besar.
HAMA DAN PENYAKIT
HAMA.
Ulat
titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).Ulat tritip (Plutella
maculipennis).Siput (Agriolimas sp.).Ulat Thepa javanica.Cacing bulu (cut
worm).Lakukan penyemprotan larutan
WT Bvr dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt
air & WT Ajuvant dosis 2 ml/lt air
PENYAKIT.
Penyakit
akar pekuk.Bercak daun alternaria.Busuk basah (soft root).Penyakit embun tepung
(downy mildew).Penyakit rebah semai (dumping off).Busuk daun.busuk Rhizoctonia
(bottom root).Bercak daun.Virus mosaik. Lakukan penyemprotan larutan WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT
Trico/Glio dosis 10 ml/lt air
& WT Ajuvant dosis 2 ml/lt air
PANEN DAN PASCA PANEN.
- Dalam hal pemanenan penting sekali
diperhatikan umur panen dan cara panennya.
- Umur panen sawi paling lama 70
hari. Paling pendek umur 40 hari.
- Terlebih dahulu melihat fisik
tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun.
- Cara panen ada 2 macam yaitu
mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian
pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.
- Pasca panen sawi yang perlu
diperhatikan adalah :
1. Pencucian dan pembuangan kotoran.
2. Sortasi.
3. Pengemasan.
4. Penympanan.
5. Pengolahan.
mg berguna.
BalasHapus