BUDIDAYA SELEDRI
- Seledri (Apium graveolens L.)
sudah sejak lama dikenal masyarakat Indonesia.
- Tanaman Seledri dikenal sebagai
sayuran bumbu (penyedap rasa), ada juga yang mengatakan sebagai obat,
penyembuh demam dan darah tinggi, ada pula yang mengatakan sebagai
penyubur rambut.
- Dalam klasifikasinya, Seledri
tergolong dalam family Umberliflorae.
- Di masya-rakat Indonesia
tanaman seledri yang banyak dikenal ada dua varietas yaitu : Seledri
potong (Varietas Sylvester) dan Seledri daun (Varietas Secalium). Sebenarnya
masih ada satu jenis lagi Seledri tetapi jarang ditemui di masyarakat
yaitu Seledri berumbi (Varietas Repaceum).
- Diantara ketiga varietas di
atas Seledri daun yang paling banyak dibudidayakan petani adalah jenis
Seledri daun (Cut Common).
- Varietas ini mempunyai ciri
diantaranya tanamannya pendek , daunnya banyak, juga anakannya cukup
banyak. Beberapa benih seledri yang banyak ditemui di toko pertanian
antara lain Amigo (East West), produk Royal Sluis dan sebagainya.
Syarat Tumbuh
Tanaman
Seledri dapat ditanam dari dataran rendah hingga dataran tinggi, tetapi untuk
mencapai hasil optimal penanamannya dilakukan pada ketinggian antara 1.000 -
1.200 m.dpl. bisa memperoleh hasil yang terbaik.
Teknik Persemaian
Tanaman
Seledri sebelum tanam perlu disemai terlebih dahulu. Adapun caranya sebagai
berikut :
- Disiapkan bedengan dengan lebar
antara 80 - 100 cm. panjang sesuai kebutuhan dan tanah tersebut diolah
dicampur pupuk kandang fermentasi.
- Setelah tanah bedengan
dirapikan benih Seledri ditabur rata tidak boleh menumpuk (bergerombol)
supaya pertumbuhannya seragam.
- Kemudian ditutup pakai campuran
tanah + pupuk kandang + serbuk gergaji atau sekam dengan perbandingan 1 :
1 : 1. Setelah itu disiram dan ditutup pakai karung biar tanahnya lembab
dan merangsang perkecambahan.
- Setelah + 10 hari tanaman akan
tumbuh, penutup dibuang (diambil) dan untuk mengurangi terik panas
matahari dibuatkan naungan. Seperti persemaian yang lainnya perlu
dilakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari. Setelah berumur + 45 hari
sampai 50 hari bibit tersebut siap ditanam.
- Lakukan penyemprotan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt
air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT
Trico/Glio dosis 10 ml/lt air, & WT Zpt dosis 2 ml/lt
air scr periodik 3 – 5 hr sekali.
Penanaman
- Pengolahan lahan dilakukan
bersamaan dengan waktu semai.
- Cara pengolahan lahan seperti
biasa membuat bedengan-bedengan berukuran 80 cm - 100 m. panjang sesuai
kebutuhan.
- Jarak antar bedeng + 40 cm dan
kebutuhan pupuk kandang + 20 ton per hektar dicampur rata di atas
bedengan.
- Untuk memudahkan pemeliharaan
kebiasaan petani membuat parit-parit keliling untuk pengairan. Karena
tanaman Seledri biasanya membutuhkan air banyak apalagi pada musim kemarau.
- Jarak tanam 25 x 25 cm2 atau 30
x 30 cm2 dengan dua atau tiga tanaman per lubang.
Pemupukan
- Untuk pemupukan dalam satu
musim tanam antara dua sampai tiga kali.
- Pemupukan pertama dilakukan
saat tanaman berumur 10 - 15 hari setelah tanam dengan dosis Urea = 50
kg/ha. dan KCl = 40 kg/ha.
- Pemupukan kedua dilakukan saat
tanaman berumur + 30 hari setelah tanam dengan dosis Urea = 50 kg/ha.
- Pemupukan ketiga dilakukan saat
tanaman berumur + 45 hari setelah tanam dengan dosis urea = 40 kg/ha.
Pemupukan ini jarang dilakukan kecuali kalau tanaman dirasa kurang subur.
- Penyemprotan larutan POC WarungTani
I dosis 10 ml/lt
air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt
air & WT Trico/Glio dosis 10
ml/lt air scr periodik seminggu sekali.
Pemeliharaan
- Untuk memperoleh hasil yang
optimal pengairan perlu dilakukan secara kontinyu terutama saat tanam di
musim kemarau. Pada saat musim kemarau, penyiraman dilakukan setiap 10
hari sekali.
- Disamping pengairan, penyiangan
juga perlu dilaksanakan setiap 15 hari
sekali.
Hama dan Penyakit
Hama
Pada
Seledri hama utama adalah Liriomyza atau wereng. Hama ini berbahaya sekali
kalau dibiarkan. Hama ini menghisap cairan daun sampai kering. Disamping hama
di atas hama lain antara lain Aphid dan Ulat,.Pengendalian dengan penyemprotan
larutan WT Bvr
dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air
& WT Ajuvant dosis 2 ml/lt air
Penyakit
Penyakit
utama pada tanaman Seledri adalah penyakit cacar coklat kuning (Cercospora
apii) dan sejenis cendawan (Septoria apii). Kedua penyakit ini gejala yang
ditimbulkan hampir sama dan mengendalikannya dengan penyemprotan larutan WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT
Trico/Glio dosis 10 ml/lt air
& WT Ajuvant dosis 2 ml/lt air
Panen
- Tanaman Seledri daun dipanen + berumur 45 - 60
hari.
- Cara panen dengan mencabut
tanaman sampai akarnya, kemudian dicuci hingga bersih selanjutnya ditali
dan siap dibawa ke pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar