Kamis, 23 Februari 2012

LEMBAH MENOREH - KULONPROGO.....IN ACTION






































Budidaya Cacing Tubifek


Tubifex merupakan salah satu jenis pakan alami ikan yang hidup didasar perairan tawar. Tubifex ini biasanya ditemukan pada dasar perairan yang mengalir dan banyak mengandung bahan organik.
Tubifex mudah untuk dikenali dari bentuk tubuhnya yang seperti benang sutra dan  berwarna merah kecoklatan karena banyak mengandung haemoglobin. Tubuhnya sepanjang 1-2 cm, terdiri dari 30 – 60 segmen atau ruas.  Tubifek  membenamkan kepalanya ke dalam lumpur  untuk mencari makan dan ekornya di sembulkan di permukaan dasar untuk bernafas.
Tubifex berkembang baik pada media yang mempunyai kandungan Oksigen terlarut berkisar antara 2,75 – 5, kandungan amonia < 1 ppm, suhu air berkisar antara 28 – 30 oC dan pH air antara 6 – 8.
Tubifex bersifat hermaprodit. Pada satu organisme mempunyai 2 alat kelamin.
Telur Tubifex dihasilkan oleh cacing yang mengalami kematangan kelamin betina dan dibuahi oleh cacing lain yang mengalami kematangan sel kelamin jantan. Pembuahan  menghasilkan kokon yang berukuran panjang  kira-kira 1,0 mm dan garis tengahnya 0,7 mm. Kokon ini dibentuk oleh kelenjar epidermis dari salah satu segmen tubuh cacing yang disebut klitelum. Jumlah telur dalam setiap kokon berkisar antara 4 – 5 buah.
Tubifex mempunyai siklus hidup yang relatif singkat yaitu 50 – 57 hari. Induk tubifex dapat menghasilkan kokon setelah berumur 40 – 45 hari. Sementara proses perkembangan embrio didalam kokon berlangsung selama 10 – 12 hari.
Tubifex dapat dibudidayakan dan dapat digunakan langsung untuk pakan larva atau benih ikan. Tubifex dapat juga  disimpan dalam bentuk cacing beku.
Klasifikasi: Filum :  Annelida, Kelas : Oligochaeta , Ordo : Haplotaxida, Famili : Tubificidae, Genus : Tubifex, Spesies : Tubifex sp.-
Cacing ini hidup dengan membentuk koloni di perairan jernih yang kaya bahan organik. Cacing ini meiliki 57% protein dan 13% lemak dalam tubuhnya. Cacing sutra merupakan hewan hermaprodit yang berkembang biak lewat telur secara eksternal. Telur yang dibuahi oleh jantan akan membelah menjadi dua sebelum menetas. Bahan organik yang baik untuk digunakanoleh cacing sutra adalah campuran antara kotoran ayam / rumen ( isi usus besar ternak ), dedak (bekatul) dan lumpur.

Teknik Budidaya Cacing Tubifek
 1. Persiapan Bibit
Bibit bisa dibeli dari toko ikan hias atau diambil dari alam ( dr rumen ternak mengandung bibit cacing sutra ).
2. Persiapan Media perkembangan dibuat sebagai kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Tiap tiap kubangan dibuat petakan petakan kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang dengan diameter 1 cm
20 cm x 20 cm 20 cm x 20 cm
20 cm x 20 cm 20 cm x 20 cm
20 cm x 20 cm 20 cm x 20 cm
20 cm x 20 cm 20 cm x 20 cm
1 M x 2M
3. Pemupukan
Lahan di pupuk dengan dekak halus atau ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan rumen ternak sapi sebanyak 300 gr/M2.
4. Fermentasi
 Lahan direndam dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.
5. Penebaran Bibit
Selama Proses Budidaya lahan dialiri air dengan debit 2 – 5 Liter / detik 6. Pemanenan Kultur cacing tubifex dapat menggunakan wadah berupa bak semen atau wadah lain yang berbentuk panjang. Wadah tersebut harus mempunyai lubang pemasukan air di satu sisi dan lubang pengeluaran di sisi yang lain. Wadah diletakkan di tempat yang teduh.
Media cacing tubifex berupa lumpur selokan setebal 5 cm yang di campur rata dengan rumen sebanyak 100 g/m2 dan dedak sebanyak 200 g/m2. Rendam media tersebut selama 3-4 hari.
Setelah di rendam selama 3-4 hari, aliri media dengan air secara kontinu dengan debit yang kecil.. Cacing tubifex dapat dipanen setelah 2-4 minggu pemeliharaan
Habitat Cacing ini hidup pada subtrat lumpur dengan kedalaman 0 – 4 cm dengan perincian dibagi menjadi
  •  kedalaman 2-4cm Air memegang peranan penting buat kelangsungan hidup cacing.
Parameter optimal
• pH : 5,5 -8,0
• Suhu : 25 – 28 C (suhu kamar aja oke kok!!)
• DO(oksigen terlarut) : 2,5 – 7,0 ppm
• Amoniak : <3,6
Makanan Makanannya bahan organik yang bercampur dengan lumpur atau sedimen di dasar perairan. Cara makannya, makanan ditelan bersama sama dengan sediment Lumpur, Didalam tubuhnya cacing mempunyai mekanisme buat memisahkan sedimen dan makanan yang dibutuhkan. Persiapan Alat dan Bahan
1. Pemupukan
• Pertama Kotoran ayam & rumen dijemur 6 jam.
• Kedua Siapkan Bakteri pengurai Gawek.
• Ketiga.Aktifkan bakteri pengurai,caranya ¼ sendok makan gula pasir + 4ml Gawek + dalam 300ml air, diamkan selama 2 jam.
• Keempat.Campur cairan itu ke 10kg kotoran ayam & rumen yang sudah dijemur.adukan harus rata 2. Wadah Wadah yang dipakai berukuran 80 x 20 x 15 (PxLxT) dari kolam, plastik, terpal atau tebar langsung ke lahan lumpur.
Cara Kerja
1. Persiapan Wadah
Wadah diisi lumpur sebanyak 3 liter (3,7kg),rumen & kohe ayam fermentasi diaduk aduk sampai rata terus di sebar tingginya 4 cm
2. Pemasukan Air
Masukkan air sampai tingginya 2 cm dari subtract, diamkan 10 hari dan biarkan bakteri yang bekerja tapi jangan lupa dengan aerasi. Kalau bisa diberi aliran air.
3. Penebaran Cacing
Setelah 10 hari Cacing dipelihara terus dan diambil secukupnya, jangan lupa tetap dikasih makan fermentasi kotoran ayam setiap 5 hari sekali sebanyak 1 kg Kalau setelah hari ke 40 tidak dipanen maka populasi cacing akan berkurang sendiri akibat persaingan sama keracunan amoniak, sebaiknya kalau mau ambil cacing ambil yang dibagian bawah karena cacing sudah dewasa dan tua mendekati mati.

Memisahkan dan Membersihkan Tubifex (Cacing Sutra) dari Lumpur
Panen cacing sutra hasil budidaya biasanya dilakukan dengan mengambil cacing beserta lumpurnya. Cacing lalu dicuci bersih menggunakan air yang mengalir.
Jika cacing sutra yang dipanen jumlahnya sedikit, cara tersebut mudah dilakukan. Namun apabila jumlah cacing sutra yang dipanen banyak, cara tersebut menjadi tidak praktis dan cara berikut bisa digunakan.
Cacing sutra yang bercampur lumpur diletakkan dalam wadah yang mempunyai permukaan lebar. Campuran tersebut dihamparkan dengan ketebalan kira-kira 2cm. Tambahkan air kurang lebih 1 cm lalu seluruh permukaan air ditutup dengan plastik berwarna hitam. Campuran tersebut didiamkan selama semalam.
Setelah di diamkan selama semalam, wadah tersebut dibuka. Kalau semuanya berjalan normal, cacing sutra sudah terpisah dari lumpur. Cacing sutra di bagian atas, dan lumpur di bagian bawah.
Cacing sutra hasil panen sebaiknya tidak langsung digunakan untuk pakan ikan. Karena meskipun sudah bersih dari lumpur namun seringkali masih mengandung bakteri patogen maupun bibit penyakit lainnya. Sebelum digunakan, cacing sutra sebaiknya diletakkan dalam air bersih yang mengalir selama 2-4 hari.