BUDI DAYA LELE ORGANIK
(MEMBUAT PABRIK PAKAN DI DALAM KOLAM)
TUJUAN:
Jika kita hitung secara analisa
Rugi/Laba, bahwa budi daya lele sering menyebabkan kerugian pada petani lele yg
membudi dayakan hal itu dikarenakan:
1.
Harga pakan yg cenderung fluktuatif.
2.
Harga Jual hasil panen petani lele
yang juga tidak pasti, sehingga terkadang antara biaya yang dikeluarkan untuk
memebeli pakan hampir seimbang dengan harga jual hasil panen yg di dapat oleh
petani bahkan kadang2 merugi.
Dari uraian diatas bersama ini kami ingin membedah SOP Budi
daya lele organik, mengapa kita sebut organik? Karena pakan yg diberikan bukan
dari produk pabrikan (PELET) juga bukan berasal dari limbah rumah tangga.
Hal
yang berhubungan dengan budi daya lele Organik :
1.
Pemeliharaan dapat dilakukan di
dalam kolam terpal/ kolam permanen.
Tujuan menggunakan kolam terpal adalah untuk menekan biaya
pembuatan kolam.
2.
Pakan yg diberikan adalah bukan
pakan yg harus kita berikan setiap hari, tetapi kita akan membuat pabrik pakan
di dalam kolam ( berupa eksudat : cacing,
plankton, serangga air, uret dll ) , sehingga pabrik pakan yg kita buat
pada kolam terpal akan menyediakan kebutuhan pakan lele mulai pada saat bibit
ditaburkan hingga lele akan panen
3.
Untuk memanfaatkan lahan-lahan
sempit rumah tangga, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan bagi
masyarakat kecil, khususnya petani.
4.
Budi daya lele adalah hal yg sudah
lazim di lakukan pada sebagian besar masyarakat, sehingga akan lebih mudah dan
familiar bagi masyarakat untuk menerimanya.
TAHAP-TAHAP DALAM BUDI DAYA LELE ORGANIK
Pembuatan Kolam terpal.
Untuk
skala Rumah tangga ukuran kolam terpal adalah 1 X 4m, dengan jumlah populasi 1000
bibit lele.
Cara
pembuatan kolam terpal ada 2 cara:
- Cara yg pertama adalah kolam dibuat
setinggi 1 m dengan pagar-pagar bambu disekelilingnya,
yang dibuat dengan tonggak bambu yg ditanam pada tanah sedalam lebih kurang 70 cm, pembuatan kolam
terpal ini harus kuat, karena apabila kolam terpal sudah diisi air maka akan mendorong tiang pancangnya,
apabila tidak kuat pembuatannya kolam
akan pecah dan air meluber keluar bersama bibit lele yg sudah ada.
- Cara pembuatan kolam yg lain adalah
membuat kolam dalam tanah dengan kedalaman 1m
dengan cara menggali tanah dibuat sesuai ukuran kolam, lapisi kolam dengan terpal, tanah hasil galian dibuat bibir kolam.
Pembuatan
Kohe Fermentasi yg akan berfungsi sebagai pabrik pakan di dalam kolam.
Bahan-bahan
yg dibutuhkan untuk pembuatan kohe fermentasi gawek (Untuk 300 kg /1000 lele )
1. 3 kwintal kohe
(Kotoran Hewan) Sapi. ( sebagai
bahan dasar media tumbuh pakan ikan/lele )
2. Dedak/Katul halus 25 Kg.
( sebagai penghantar panas & media penghantar pertumbuhan mikroba &
jamur )
3. Air kelapa 30 Liter. Air kelapa selain untuk membantu proses
percepatan pelepasan asam amino jg untuk menjaga kontinuitas perkembangbiakan
mikroba nya..... proses mati tumbuhnya seimbang shg tdk terjadi masa stagnasi
perkembangbiakan mikroba yg akan mengakibatkan terhentinya proses pembuatan
pakan untuk lele.
4. Tetes tebu/Molase 1 Liter/ atau gulapasir 1,5 kg. ( sbg makanan & penyedia protein bagi
mikroba )
5. Fermentor / Probio Warung Tani I 1 liter. (
Aktivator pengomposan ini menggunakan
mikroba-mikroba terpilih yang memiliki kemampuan tinggi dalam mendegradasi
limbah-limbah padat organik, yaitu: Trichoderma pseudokoningii, Cytopaga sp,
Trichoderma harzianum, Pholyota sp, Agraily sp dan FPP / fungi pelapuk
putih)...
Cara
pembuatannya :
1.
Kohe (Kotoran Hewan) sapi dan
dedak/katul diaduk hingga rata.
2.
Air kelapa dimasukkan pada wadah
drum plastik, campurkan/masukan juga ke dalam drum molase / gula pasir & Fermentor / Probio Warung Tani I, diaduk hingga ke3 bahan tersebut tercampur hingga rata.
3.
Kohe yg sudah tercampur dengan
Dedak/Katul ditumpuk pada ketinggian yg
rata lalu siram/kocor dengan ketiga campuran bahan yg ada di dalam drum
hingga rata, sebaiknya menggunakan gembor & dibolak balik sampai rata
tercampur.
4. Kalau pengocoran/penyiraman & pengadukan selesai, tutup
kohe fermentasi yg sdh dalam proses dengan terpal. Biarkan selama 14 hari
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Kohe fermentasi Probio Warung Tani I :
- Kohe yg dipakai sebagai bahan utama
jangan yg terlalu basah, sehingga banyak kandungan
air di dalamnya, kalau terlalu basah endapkan dulu sampai air benar2 susut
& mengering.
- Dosis air kelapa, Dedak, Molase/Gula
pasir dan fermentor Probio Warung Tani I harus tepat, tidak boleh kurang atau tak boleh lebih.
- Bahan bahan yg di gunakan jangan
tercampur air sedikitpun, agar hasil yg dicapai sesuai dengan harapan.
- Usahakan pembuatan Kohe Fermentasi
dilakukan di bawah naungan, sehingga tidak terkena
sinar matahari secara langsung dan kehujanan, untuk menjaga agar Proses fermentasi sempurna.
- Pada saat
proses fermentasi perhatikan kenaikan suhu kompos yg kita buat, maksimal 70
derajat celcius. Dalam proses dekomposisi akan menghasilkan zat amoniak, NH3 / amoniak
terbentuk karena mobilisasi bahan Nitrogen
terurai menjadi asam amino & asam nitrat, jadi amoniak sendiri sebetulnya
dibutuhkan dalam proses dekomposisi, bukan dibuang, amoniak sebagian besar terpakai
dlm proses dekomposisi, juga dalam proses penguraian unsur N menjadi asam amino
tetep dibutuhkan, aktifator berfungsi dalam proses dekomposisi / fisika jg dlm
proses penguraian & pengikatan mineral & penyediaan pangan u/ budidaya
lele......jadi proses sebetulnya berjalan scr berkesinambungan mulai dr proses
dekomposisi sampai penyediaan pakan alami lele
- Dalam pembuatan kohe fermentasi ini
apabila sudah mencapai usia 5 hari bau kohe sapi
sudah tidak tercium, yng tercium adalah bau fermentasi (Asam).
- Apabila
proses sempurna maka pada lapisan bagian atas akan tumbuh jamur putih yg merupakan jamur TRICHODERMA yang
berfungsi untuk menjaga kestabilan PH dalam kolam
terpal. (
jamur putih pertanda
pertumbuhan tricoderma yg nantinya akanberguna untuk menjaga pH air dlm kolam,
lapisn dlm basah gak masalah selama kohe sdh benar2 " matang " tanda2
nya aroma sdh asem. penambahan probio & mengganti air kolam
kira2 100 lt per ukuran 1 x 4 seminggu sekali sdh bisa menjaga stabilitas pH air
dalam kolam di angka 5,5 – 7).
Setelah proses selama 14 hari dan proses fermentasi sdh
selesai ditunjukan dengan : Suhu kembali menjadi dingin, pada permukaan Kohe
fermentasi banyak jamur putih, maka Terpal Dibuka dan angin anginkan atau
didinginkan selama minimal 24 jam, semakin lama akan semakin baik. Kalau proses
pendinginkan sudah selesai, maka kohe fermentasi Gawek siap untuk dipaking.
Sebaiknya dipaking dalam sak/karung gabah diisi masing-masing 50 kg/sak, untuk
memudahkan pengisian atau penenmpatan
sak dalam kolam terpal. Dan usahakan setiap sak yg berisi kohe fermentasi
dijahit yg kuat.
Perendaman
Kohe fermentasi Gawek dalam Kolam Terpal.
- Perendaman Kohe fermentasi untuk
pabrik pakan di dalam kolam harus dilakukan tujuannya
untuk membuat pabrik pakan di dalam kolam terpal, pada saat perendaman akan eksudat : plankton, cacing dan
binatang lain yang akan menjadi pakan lele.
-Ukuran
untuk perendaman dalam kolam terpal ukuran 1x4m dengan populasi 1000 ekor butuh 6 sak kohe fermentasi @ 50 kg total
300Kg.
-Pada
saat perendaman air kolam akan berubah warna lama kelamaan menjadi seperti warna kopi, dan akan tumbuh pakan
lele,jadi tujuan perendaman itu adalah menyiapkan pakan dalam kolam sebelum benih lele dimasukan, jadi dalam arti
apabila benih lele dimasukan
maka ketersediaan pakan dalam kolam sudah terpenuhi.
-Tanda
tanda kolam siap dimasukki benih dgn sudah tidak munculnya gelembung2 uap
& udara didalam air kolam, jg
sdh mulai muncul & tumbuh jamur.
Pemasukan
benih lele.
Benih
yg akan kita budidayakan diupayakan ukuran 4 -6 / 5-7 cm.
Bibit
lele yg akan kita masukkan diusahakan diadaptasikan terlebih dulu dengan air
kolam dg cara air bawaan dari pembenihan jangan dibuang tetapi masukan ke dalam
kolam bersama plastiknya, lobangi plastik wadah benih agar tercampur dgn air
kolam, biarkan adaptasi selama 24 jam, baru benih lele dilepaskan ke dalam
kolam terpal.
Pada
saat sebelum pemasukan benih, dan selesai masa perendaman kohe fermentasi
tambahkan air sampai ketinggian 70-80 cm lalu tambahkan POC Warung Tani I dengan dosis
5 tutup diencerkan terlebih dulu ke dalam air sebanyak satu ember aduk hingga
rata, lalu siramkan ke kolam secara merata, setelah itu baru adaptasikan benih
lele ke kolam terpal.
Kalau air dalam kolam banyak buihnya berarti itu ada indikasi bahwa kebanyakan POC
ataupun perendaman kohe kurang sempurna, kalau keadaaan kolam terpal banyak
buih sebaiknya dibiarkan dulu atau tunda penebaran benih lelenya.
Pemeliharaan
ikan lele dan pemanenan.
Pada
masa pemeliharaan lele harus diberikan POC Warung Tani I setiap 7 hari sekali
dengan dosis 5 tutup botol untuk ukuran kolam 1X4m dengan populasi 1000 ekor
lele, Untuk ukuran lebih besar tinggal dikalikan saja.
Air
dalam kolam setiap seminggu sekali sebelum diberikan POC Warung Tani I agar
dibuang sekitar 100 liter dan kemudian ditambahkan 100 Liter lagi dengan tujuan
agar pH dalam air lebih stabil, dan ketersediaan Oksigen dalam air tercukupi.
Lele
organik dapat di panen pada usia minimal 70 hari, dengan cara pemanenan biasa,
yg sdh panen biaya tingkat mortalitas 10% dan tingkat keseragaman lele hamper
100%.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada budi daya lele organik
:
1.
Kolam terpal usahakan ditempatkan
pada kolam yg ternaungi, jangan terkena sinar matahari langsung.Bisa dibawah pohon, bisa di gang diantara rumah.
2.
Berikan tambahan pakan lele dalam
bentuk azolla, bekicot/keong, roti BS, atau pakan tambahan lainnya, atau pakan dari pabrik dgn penghematan sampai dgn 60 %, untuk
kapasitas 10 ribu bibit, pakan pabrik bisa diberikan2 kg/ hr pd saat lele
berumur 3 minggu – 1,5 bulan & selanjutnya 5 kg/hr sampai masa panen.
3.
Suhu air dalam kolam terpal agar selalu
dijaga dengan penggantian 100 liter air kolam dgn air baru & pemberian
fermentor Gawek setiap 7 hari sekali.
4.
Air yg dimasukan ke dalam kolam
terpal jangan sampai menggunakan air yg berasal dari PDAM karena mengandung
kaporit yg akan mengancam kehidupan mikroba, usahakan memakai air tanah yg
berasal dari sumur.
5.
Ketinggian air dalam kolam harus
selalau dijaga, agar diberikan saluran pembuangan dalam kolan dengan ketinggian
70-80cm, agar kalau terjadi hujan deras air tdk akan memenuhi permukaan kolam
terpal.
6.
Pembuatan pabrik pakan lele agar
dipaking ke dalam sak, karena tujuan awal adalah membuat pabrik pakan di dalam
kolam bukan memeberi pakan lele dengan kohe fermentasi tersebut.
SOP diatas hanya kita bahas skala rumah tangga, apabila ingin lebih luas maka kebutuhan kohe fermentasi dan luasan kolam terpal maupun pemberian fermentor harus disesuaikan, dengan cara mengalikan per ukuran 1X4m untuk populasi 1000 ekor lele.
apakah lele di biarkan saja tanpa adanya pakan tambahan dan pergantian air?
BalasHapusstandart pemeliharaan sepertibudidaya lele pdd umumnya, pakan tambahan bisa menggunakan pakan pabrikan setelah lele berumur 1 bulan, penghematan pakan pabrikan bisa mencapai 50% apabila kondisi air kolam bagus/normal
Hapus