Bahan:
Urine (sapi, kambing, kelinci atau sejenisnya) sebanyak 100 liter
Batang/bonggol pisang sebanyak 5 kg
Sabut kelapa muda sebanyak 1 kg
Buah maja sebanyak 3 buah
Molase/tetes tebu sebanyak 4 kg
Buah nanas (tua/busu) sebanyak 4 buah
Starter/bioactivator/Ragi Kompos sebanyak 2 botol
Bekatul sebanyak 1 kg
Ragi tape 3-5 butir
Peralatan:
Drum plastik volume 200 liter
Kayu pengaduk
Parang tajam
Cara membuatnya:
1. Siapkan ragi kompos dan mollase campur dengan menggunakan air bersih (tidak mengandung chlorin/atau kaporit) secukupnya tambahkan bekatul dan aduk sampai homogen.
2. Cacah halus gedebog/batang/bonggol pisang dengan menggunakan parang yang tajam demikian pula dengan sabut kelapa muda.
3. Hancurkan buah maja dan buah nanas dengan cara masukkan ke kantong plastik tebal dan dipukul-pukul dengan menggunakan kayu sampai lumat.
4. Masukan urine sapi, kambing, kelinci atau sejenisnya sebanyak ¼ drum plastik, masukkan larutan ragi kompos, mollase dan bekatul sambil diaduk sampai rata, berikutnya masukkan lumatan buah maja dan nanas dengan tetap terus diaduk, masukkan cacahan gedebog pisang dan sabut kelapa muda, tambahkan urine sampai volume ½ drum aduk terus agar homogen, terakhir masukkan ragi tape yang sudah dihancurkan dan tambahkan larutan urine sampai habis (umumnya masih ada sisa ¼ volume drum yang kosong). Tambahkan sedikit air sampai volume total larutan dan padatan sekitar 175 liter.
5. Tutup rapat-rapat dengan menggunakan plastik. Setiap hari sekali dibuka kemudian diaduk selama 15 menit, tutup lagi dan biarkan. Ulangi perlakuan tersebut sampai tujuh hari. Pada minggu kedua pengadukan dilakukan setiap dua atau tiga hari sekali, kemudian ditutup dan biarkan.
Proses fermentasi akan berlangsung sekitar 2 minggu, pada setiap kegiatan pengadukan amati proses yang terjadi (kemunculan busa, warna cairan coklat kehitaman dan kental, bau/aroma menyengat yang berangsur-angsur berkurang) berarti proses berjalan dengan baik.
Cara Aplikasi:
Saring larutan POC dengan menggunakan kain kassa (kain nyamuk), sisa ampas masukkan kembali ke dalam drum.
1. Aplikasi semprot: ambil larutan POC 1 gelas (250 cc) campur dalam air 14-15 liter (1 tangki handsprayer), semprot merata pada tanaman pangan, palawija dan sejenisnya sebaiknya pagi hari sebelum pk. 11.00 optimum ulangi setiap 7-10 hari sekali.
2. Aplikasi kocor/siram: ambil larutan POC 1 gelas (250 cc) campur dalam air 10 liter (1 ember), kocor pada tiap lubang tanam sebanyak 150-200 cc sebaiknya pagi hari sebelum pk. 11.00 optimum, ulangi setiap 10 hari sekali.
3. Aplikasi semprot dapat digabungkan dengan pupuk organik cair ber”merek” sehingga lebih berhemat, maupun pestisida.
4. Aplikasi kocor dapat digabungkan dengan pupuk organik cair ber”merek”, pupuk kompos, maupun pupuk sintetis.
Catatan:
Buah mojo berfungsi untuk meningkatkan kandungan Nitrogen, sumber mikroba dan pemasok hara mikro bila tidak ada bisa diganti dengan daun sirsak, sengon ataupun daun kaliandra.Serabut kelapa berfungsi untuk meningkatkan kandungan Kalim,sedangkan gedebog pisang untuk meningkatkan unsur Phospat, Si dan mikro element lainnya.
Buah Nanas berfungsi sebagai penawar bau, sumber biakan mikroba, serta hormon dan unsur hara mikro.
Urine kaya kandungan unsur N serta biopestisida
Ragi kompos sebagai sumber konsorsium mikroba terpilih.
Ragi Tape sebagai sumber mikroba saccharomices, pengurang aroma menyengat, sekaligus membuat aroma pupuk organik cair menjadi “harum” – tapi tetap jangan diminum untuk demo!
Penggunaan dosis kecil namun rutin akan lebih baik hasilnya dibanding dosis tinggi namun hanya sekali aplikasi.
Urine (sapi, kambing, kelinci atau sejenisnya) sebanyak 100 liter
Batang/bonggol pisang sebanyak 5 kg
Sabut kelapa muda sebanyak 1 kg
Buah maja sebanyak 3 buah
Molase/tetes tebu sebanyak 4 kg
Buah nanas (tua/busu) sebanyak 4 buah
Starter/bioactivator/Ragi Kompos sebanyak 2 botol
Bekatul sebanyak 1 kg
Ragi tape 3-5 butir
Peralatan:
Drum plastik volume 200 liter
Kayu pengaduk
Parang tajam
Cara membuatnya:
1. Siapkan ragi kompos dan mollase campur dengan menggunakan air bersih (tidak mengandung chlorin/atau kaporit) secukupnya tambahkan bekatul dan aduk sampai homogen.
2. Cacah halus gedebog/batang/bonggol pisang dengan menggunakan parang yang tajam demikian pula dengan sabut kelapa muda.
3. Hancurkan buah maja dan buah nanas dengan cara masukkan ke kantong plastik tebal dan dipukul-pukul dengan menggunakan kayu sampai lumat.
4. Masukan urine sapi, kambing, kelinci atau sejenisnya sebanyak ¼ drum plastik, masukkan larutan ragi kompos, mollase dan bekatul sambil diaduk sampai rata, berikutnya masukkan lumatan buah maja dan nanas dengan tetap terus diaduk, masukkan cacahan gedebog pisang dan sabut kelapa muda, tambahkan urine sampai volume ½ drum aduk terus agar homogen, terakhir masukkan ragi tape yang sudah dihancurkan dan tambahkan larutan urine sampai habis (umumnya masih ada sisa ¼ volume drum yang kosong). Tambahkan sedikit air sampai volume total larutan dan padatan sekitar 175 liter.
5. Tutup rapat-rapat dengan menggunakan plastik. Setiap hari sekali dibuka kemudian diaduk selama 15 menit, tutup lagi dan biarkan. Ulangi perlakuan tersebut sampai tujuh hari. Pada minggu kedua pengadukan dilakukan setiap dua atau tiga hari sekali, kemudian ditutup dan biarkan.
Proses fermentasi akan berlangsung sekitar 2 minggu, pada setiap kegiatan pengadukan amati proses yang terjadi (kemunculan busa, warna cairan coklat kehitaman dan kental, bau/aroma menyengat yang berangsur-angsur berkurang) berarti proses berjalan dengan baik.
Cara Aplikasi:
Saring larutan POC dengan menggunakan kain kassa (kain nyamuk), sisa ampas masukkan kembali ke dalam drum.
1. Aplikasi semprot: ambil larutan POC 1 gelas (250 cc) campur dalam air 14-15 liter (1 tangki handsprayer), semprot merata pada tanaman pangan, palawija dan sejenisnya sebaiknya pagi hari sebelum pk. 11.00 optimum ulangi setiap 7-10 hari sekali.
2. Aplikasi kocor/siram: ambil larutan POC 1 gelas (250 cc) campur dalam air 10 liter (1 ember), kocor pada tiap lubang tanam sebanyak 150-200 cc sebaiknya pagi hari sebelum pk. 11.00 optimum, ulangi setiap 10 hari sekali.
3. Aplikasi semprot dapat digabungkan dengan pupuk organik cair ber”merek” sehingga lebih berhemat, maupun pestisida.
4. Aplikasi kocor dapat digabungkan dengan pupuk organik cair ber”merek”, pupuk kompos, maupun pupuk sintetis.
Catatan:
Buah mojo berfungsi untuk meningkatkan kandungan Nitrogen, sumber mikroba dan pemasok hara mikro bila tidak ada bisa diganti dengan daun sirsak, sengon ataupun daun kaliandra.Serabut kelapa berfungsi untuk meningkatkan kandungan Kalim,sedangkan gedebog pisang untuk meningkatkan unsur Phospat, Si dan mikro element lainnya.
Buah Nanas berfungsi sebagai penawar bau, sumber biakan mikroba, serta hormon dan unsur hara mikro.
Urine kaya kandungan unsur N serta biopestisida
Ragi kompos sebagai sumber konsorsium mikroba terpilih.
Ragi Tape sebagai sumber mikroba saccharomices, pengurang aroma menyengat, sekaligus membuat aroma pupuk organik cair menjadi “harum” – tapi tetap jangan diminum untuk demo!
Penggunaan dosis kecil namun rutin akan lebih baik hasilnya dibanding dosis tinggi namun hanya sekali aplikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar