Rabu, 14 Desember 2011

PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN SCR ORGANIS


x     Pengendalian dengan Jamur Antagonis

Jamur antagonis dikembangkan sebagai sebuah teknik untuk menggusur jamur penyebab penyakit pada tanaman. Jamur ini punya kemampuan berkembang biak dan daya adaptasi yang lebih baik dibandingkan jamur pentebab penyakit. Ada beberapa jenis jamur antagonis yang sudah ditemukan, namun yang terbukti paling efektif dan mudah dikembangkan selama ini oleh petani adalah jenis Trichoderma sp, yaitu penggusur jamur penyebab busuk akar pada aneka tanaman.
Setelah jamur Trichoderma tersebut berhasil dibiakkan dan sudah menunjukkan warna hijau kehitaman, maka setelah diencerkan dengan air kemudian dapat disemprotkan kedalam tanah yang akan ditanami.

  • Jamur Trichoderma
Pembiakan cara 1.
Bahan :
  1. Bekatul (dedak padi halus)
  2. Biakan/inokulan jamur Trichoderma sp
Alat :
  1. Alat pengukus
  2. Plastik
  3. Tampah

Cara membuat :
  1. Katul diperciki air sampai macak-macak/tidak basah betul/pero.
  2. Kukus sampai matang.
  3. Dinginkan dan di ler/diratakan pada tampah yang bersih setinggi 10 cm.
  4. Inokulasikan biakan jamur kemudian tutup rapat dengan plastik.
  5. Simpanlah ditempat terlindung sinar matahari pada suhu kamar
  6.  Tunggu selama  3 hari , kemudian lihat setelah 3 hari. Bilamana muncul benang-benang warna  putih berarti  pembuatan jadi
  7. Jamur Tricoderma yang sudah tua/jadi akan berwarna hijau kehitaman

Pembiakan cara 2. 
Alat-Bahan  yang dibutuhkan  :
-       Sekam  atau bekatul
-       Gula
-       Soblok/kukusan
-       Pemanas/kompor
-       Kantong Plastik bening

Cara  pembuatan  :
  1. Sekam / bekatul  dikukus sampai mendidih
  2. Kemudian angkat dan kering anginkan
  3. Setelah dingin  masukkan ke dalam plastik dan berikan jamur  Tricoderma bersama larutan gula 0,1 % dan simpan dalam suhu kamar.
  4. Tunggu selama  3 hari , kemudian lihat setelah 3 hari. Bilamana muncul benang-benang warna  putih berarti  pembuatan jadi
  5. Jamur Tricoderma yang sudah tua/jadi akan berwarna hijau kehitaman

x     Fungisida dan Bakterisida Organik  Sederhana

Bahan :
  1. daun rondo noleh, daun mindi, daun suren, daun tikusan, daun klereside, daun dan batang blekokan, kliko semboja, kliko pule, buah bawangan, daun kinang masing-masing sebanyak 1 kg.
  2. jahe, laos, kunir masing-masing 1 kg kemudian ditumbuk halus dan dicampur air 2 liter
Cara Pembuatan :
  1. Siapkan daun rondo noleh, daun mindi, daun suren, daun tikusan, daun klereside, daun dan batang blekokan, kliko semboja, kliko pule, buah bawangan, daun kinang masing-masing sebanyak 1 kg kemudian ditumbuk halus dan dicampur air 5 liter
  2. Siapkan jahe, laos, kunir masing-masing 1 kg kemudian ditumbuk halus dan dicampur air 2 liter
  3. Campurkan larutan nomor 1 dan nomor 2 tersebut kemudian diperas dan disaring
  4. Gunakan dengan dosis  2 sendok makan larutan dalam 1 liter air kemudian disemprotkan pada bagian tanaman terserang.

Catatan :
cocok untuk mengatasi aneka mikroorganisme pengganggu tanaman yang berupa jamur-bakteri

x     Ekstrak kompos lawan Penyakit tanaman

Air ekstrak kompos ternyata dapat dipakai untuk melindungi tanaman dari penyakit/ patogen daun. Juga sebagai inokulan guna memperbaiki dan meningkatkan mikroflora tanah. Penelitian di mancanegara menunjukkan, ekstrak kompos efektif mengendalikan penyakit tanaman. Antara lain Phytophtora infestants di kentang dan tomat,Botrytis cinerea di stroberi, Fusarium oxysporumplasmopara viticola (embun tepung) di anggur, dan Sphaerotheca fuliginea (embun tepung) di mentimun.

Komponen aktif dalam ekstrak kompos yang telah dikenali termasuk bakteri (Bacillus), kapang (Sporobolmyces, danCryptococcus), serta jamur. Juga bahan kimia bersifat antagonis seperti phenol dan asam amino. Melalui sterilisasi, dan penyaringan nonaktif, ditunjukkan kemanjuran ekstrak kompos karena peran organisme hidup yang ada dalam larutan itu.

Pembuatannya sangat mudah. Rendamlah Kompos dalam air bersih. Perbandingan kompos dengan air adalah 1 : 5 hingga 1 : 8 (volume/volume). Setelah diaduk merata, air rendaman didiamkan hingga terjadi fermentasi. Suhu yang diperlukan sekitar 15'C - 20'C. lamanya waktu ekstrasi dianjurkan antara 2 - 3 minggu. Namun, terpaksanya dapat 3-7 hari dengan resiko masih nterlalu cair. Setelah waktu ekstraksi tercapai, campuran air dan kompos tadi disaring untuk memisahkan larutan dengan kompos padat. Larutan hasil saringan inilah yang digunakan menyirami/menyemprot daun tanaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar