Peningkatan Kualitas Tanah
Tanaman yang sehat membutuhkan semua nutrisi untuk dapat tumbuh dan berproduksi; semua ini didapatkan dari tanah.
Oleh karenanya, tanah yang sehat dan hidup adalah faktor yang paling penting dalam kesuksesan pertanian dan perkebunan. Jika dimanfaatkan dengan teknik dan pengelolaan yang baik maka kesuburan tanah akan semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Tanah yang sehat dan hidup haruslah:
Diberi nutrisi alami setiap musimnya
Dijaga dari erosi, untuk membentuk lapisan atas tanah yang berkualitas
Dilindungi dari matahari dan angin untuk menjaga kelembabannya Biota tanah dapat hidup di dalamnya
Beberapa manfaat tanah yang sehat dan hidup
Kualitas tanah yang lebih baik tidak hanya meningkatkan jumlah produksi, akan
tetapi juga meningkatkan kualitas produksi. Hal ini berhubungan langsung kepada
gizi yang baik – Kualitas tanah yang lebih baik berarti kualitas produksi yang lebih
baik dengan gizi yang lebih banyak. Dan rasanya juga semakin enak! Ini merupakan
salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kesehatan. Semakin sehat berarti
mengurangi kunjungan ke dokter, kemampuan berpikir dan berkonsentrasi akan
meningkat, lebih kuat dan berenergi, serta berumur panjang. Kualitas sayuran yang
baik juga membuat orang lebih cepat merasa kenyang ketika mereka memakannya
dan kenyangnya bertahan lebih lama
Tanaman akan terhindar dari kekeringan, penyakit dan hama karena mereka
mendapatkan banyak air dan unsur hara yang dibutuhkan bagi pertumbuhan
tanaman yang kuat dan sehat
Membutuhkan pengairan yang lebih sedikit karena tanah dapat menahan dan
menampung air lebih banyak dan tanah lebih mudah menyerap air ketika musim
hujan
Tanah mempunyai jutaan “penggarap tanah” yang mengatur keberadaan dan
penyimpanan unsur hara, serta meningkatkan jumlah udara di dalam tanah. Cacing
adalah pekerja keras
Tanah lebih mudah untuk diolah dan digarap karena gembur dan mengandung
berbagai macam material
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk tanah yang sehat dan hidup biasanya didapat
dari sekitarnya dan organik, hal ini bisa menghemat uang
Apakah tanah yang sehat dan hidup?
Tanah yang sehat dan hidup mengandung humus, yang biasanya:
Menyediakan makanan untuk biota tanah, yang berguna sebagai pengurai tanah
dan mengubahnya menjadi makanan untuk tanaman
Menyimpan unsur hara bagi tanaman, seperti pupuk cair
Membantu menyatukan partikel tanah – Meningkatkan kualitas struktur tanah
Menyerap dan menyimpan air seperti spon
Humus terbuat dari:
Bahan-bahan organik yang hancur dan terurai =
Kompos
Mulsa
Kotoran hewan
Pengomposan akar tanaman
Pengomposan bagian-bagian tanaman
Tanah yang sehat itu hidup - Mengandung jutaan biota tanah yang mengubah bahan bahan organik dan unsur hara menjadi makanan untuk tanaman. Biota tanah meliputi bakteri, mikro-organisme, semut, cacing tanah dan banyak organisme kecil, serangga, dan binatang kecil lainnya.
Mengandung campuran partikel tanah liat dan pasir yang seimbang – Tanah liat mengikat mineral sedangkan pasir memungkinkan drainase / penyaluran air.
Ketika tanah ditekan seharusnya bersifat padat – Tidak berhamburan seperti pasir dan lengket seperti tanah liat.
Tersusun dari 50% tanah liat, pasir, humus dan bahan organik & 50% kantung udara
– Kantung-kantung udara sangatlah penting karena:
Menyediakan ruang bagi tanah untuk menyimpan air yang banyak
Udara memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh akar tanaman untuk memproses
unsur hara
Pertumbuhan akar menjadi lebih mudah, cepat dan tumbuh lebih dalam ke tanah
– Sehingga akar tanaman bisa menyerap air dan unsur hara lebih banyak, dan
tanaman pun akan tumbuh lebih besar dan sehat
Tanah yang sehat berperan sebagai bank nutrisi dengan menyimpan unsur hara yang siap untuk digunakan oleh tanaman – Unsur hara tidak akan terlepas keluar dari tanah.
Tanah yang sehat mempunyai tingkat pH yang seimbang - Artinya, tidak terlalu asam (seperti cuka) dan tidak terlalu basa (seperti garam).
Teknik yang digunakan untuk mendapatkan tanah yang sehat dan hidup
Sebagian besar teknik tersebut sangatlah sederhana, mudah pengerjaannya, dan
menggunakan bahan-bahan dari sekitar tempat tinggal.
Menggunakan kompos organik dan kompos cair – Kedua jenis kompos ini
mengandung bermacam-macam unsur hara, murah pembuatannya, meningkatkan
jumlah biota, dan memperbaiki kualitas struktur tanah. Gunakanlah secara rutin
untuk meningkatkan kualitas tanah secara berkesinambungan
Memperbanyak jumlah biota tanah seperti mikro-organisme, bakteri, dan jamur
di dalam tanah - Hal ini bisa diwujudkan dengan penggunaan pupuk alami, mulsa
dan EM (Effective Micro-organism). Manfaatnya, kualitas tanah, segala bentuk
pertanian, dan produksi hewan akan meningkat
Menggunakan mulsa – Untuk melindungi tanah dari matahari, menghemat air dan
meningkatkan jumlah humus dalam tanah
Mendaur ulang bahan-bahan organik – Daur ulang tanaman dan kotoran binatang
untuk kembali ke sistem
Menggunakan legum / tanaman polong - Ada berbagai macam jenis legum yang
dapat menyediakan nitrogen, mulsa, dan bahan organik bagi tanah, makanan untuk
manusia dan ternak, sebagai penahan angin dan tanah, menjaga habitat binatang,
keanekaragaman, dan masih banyak lagi
Rotasi tanaman – Tiap-tiap tanaman membutuhkan unsur hara yang berbeda-beda
untuk tumbuh. Rotasi tanaman dan penanaman secara tumpang sari berguna untuk
menyeimbangkan unsur hara dan mudah untuk ditanam ulang
Metode Sederhana Pengujian Tanah
Dengan menggunakan uji coba sederhana berikut, Anda bisa mengidentifikasi jenis-jenis tanah.
Ambillah 3 atau lebih contoh tanah yang berbeda dan letakkan ke dalam toples
bening, kantong plastik atau botol secara terpisah
Isilah masing-masing wadah dengan 2/3 tanah dan kemudian tambahkan air
hingga penuh
Tutuplah wadah dengan rapat, kemudian kocoklah
Setelah tanah didiamkan beberapa saat, maka Anda akan melihat komponen komponen dari tanah Anda tadi:
Tanah liat akan berada paling atas
Lumpur (sedimen di antara tanah liat dan pasir) di bawahnya
Kemudian pasir halus
Pasir kasar yang mengendap paling bawah
Dari pengamatan isi wadah-wadah tersebut dan perbandingan dari komponen-komponen yang berbeda pada tanah, Anda akan mengetahui berapa kandungan pasir atau tanah liat tanah tersebut, yang kemudian akan membantu Anda memilih metode yang cocok untuk meningkatkan kualitas tanah.
Untuk penjelasan yang lebih jelas mengenai teknik meningkatkan kualitas tanah, baik tanah pasir maupun tanah liat, bacalah bagian jenis-jenis tanah pada Buku PK MOD 4
– Tanah yang Sehat.
Ciri2 kekurangan unsure hara :
Nitrogen
Daun dan pertumbuhan baru menguning dan pucat; Matang lebih cepat, ukuran buah dan bunganya kecil Legum, ikan, gula merah dan kelapa
Potasium
Daunnya kecil, berwarna lebih gelap; Daun yang tua berwarna biru / ungu dengan pinggiran kuning;
Pertumbuhannya lambat
Abu dari sisa pembakaran dapur
Fosfor
Ukuran buahnya kecil dan berwarna tidak cerah
Pinggiran daun mengering dan daun tua yang menguning
Bubuk tulang hewan dengan cuka
Magnesium
Pinggiran daun menguning, ada bercak kuning, urat daun hijau; Sering ada bercak coklat pada daun; Daun yang tua gugur lebih cepat
Bayam, biji-bijian, kacang-kacangan (khususnya almond)
Sulfur / Belerang Semua daun warnanya memudar Bisa diperoleh dekat mata air
panas dan dekat gunung berapi
Kalsium Daun baru serta tunas tumbuh dan berkembang tidak baik; Pertumbuhan buahnya tidak biasa Tulang hewan, kulit kerang
Dalam hutan alami, daun, pepohonan dan batang-batang yang membusuk,
kotoran binatang, dan bahkan bangkai binatang semuanya akan terurai
menjadi mulsa yang menyelimuti tanah, seperti kulit.
Kulit ini terus-menerus bertambah dan secara berkelanjutan mengalami pembusukan.
Mulsa (kulit) bermanfaat untuk:
Unsur hara dan bahan-bahan organik untuk tanah yang berguna bagi tanaman dan
pepohonan
Suplai makanan yang tidak habis-habisnya bagi tanaman dan biota (binatang) tanah
di kebun Anda
Dapat mengurangi populasi gulma yang tumbuh di sekitar daerah Anda
Menyesuaikan suhu tanah, sehingga menghasilkan lingkungan yang lebih sehat
untuk tanaman
Menyeimbangkan pH tanah
Meningkatkan kualitas struktur tanah dan membuat tanah lebih mudah diolah
Penahan air di dalam tanah
Pelindung alami bagi tanah dari kekeringan yang disebabkan oleh matahari
Pelindung alami dari hujan yang bisa menimbulkan erosi
Pelindung alami dari kekeringan dan erosi yang disebabkan oleh angin
Dengan belajar dari alam, pertumbuhan, pembuatan dan penggunaan mulsa,
manusia dapat meningkatkan kualitas tanah dengan pesat
Berbagai metode dan tips untuk pemulsaan
Sebelum pembuatan mulsa:
Gunakanlah batu, dahan yang besar dan bahan apapun yang dapat digunakan untuk
membuat batas kebun. Ini akan membantu untuk menahan mulsa, memberikan
ruang bagi tanah untuk berkembang dan mencegah erosi
Jika Anda menaruh kompos di bawah mulsa, ini akan memaksimalkan manfaat
kompos
Kapan / dimana menggunakan mulsa:
Untuk pembibitan dan persemaian, mulsa terlebih dahulu baru kemudian tanaman
Untuk tanaman, di bawah tajuk daun terluar adalah daerah terpenting untuk diberikan mulsa – Pemberian mulsa secara terus-menerus akan membantu meningkatkan kesehatan dan produktivitas tanaman
Untuk sayur-sayuran, tanaman dan pepohonan, JANGAN SAMPAI mulsa menyentuh
batang atau pangkal tanaman. Ini sangat penting untuk mencegah jamur dan
pembusukan, terutama di musim hujan
Pematang mulsa akan membantu menyimpan air
Jenis-jenis mulsa yang digunakan:
Gunakan mulsa halus (mulsa yang teksturnya lebih kecil) untuk lahan sayuran dan
mulsa kasar (mulsa yang ukurannya lebih besar) untuk tanaman dan pepohonan
yang lebih besar
Bila Anda menggunakan gulma sebagai mulsa, pisahkan benih gulma dan berikan
pada hewan atau masukkan ke kompos cair – Ini akan mengurangi pertumbuhan
gulma di kemudian hari
Legum, rerumputan, dan tanaman serta pepohonan lainnya dapat ditanam untuk
memproduksi mulsa
Sekam padi dan kopi harus dikomposkan terlebih dahulu atau dikeringkan sebelum
digunakan sebagai mulsa – Tumpuk terlebih dahulu selama 1 bulan sebelum
digunakan
Berapa banyak mulsa yang dibutuhkan:
Pastikan selalu tersedia lapisan mulsa yang cukup di permukaan bedeng kebun
Lapisan mulsa sebaiknya setebal kurang lebih 5-10 cm, atau 20 cm untuk tanaman
buah-buahan
Kacang-kacangan Untuk sayuran, memberi nitrogen ke
tanah Dimana saja
Kelor Untuk sayuran, memberi nitrogen ke tanah, pengendali hama (semut) Tanah yang kering
Bunga merak Tanaman penghias, memberi nitrogen ke tanah Tanah yang kering
Pohon turi Memberi nitrogen ke tanah, tanaman peneduh Sawah, pinggiran jalan
Pohon gamal Pakan ternak, tanaman peneduh, memberi nitrogen ke tanah Kebun, sawah, lading Lamtoro
Pakan ternak, tanaman peneduh, memberi nitrogen ke tanah, untuk sayuran
Kebun, sawah, lading Pete Tanaman peneduh, member nitrogen ke tanah, untuk sayuran Kebun, sawah, ladang
Jengkol Tanaman peneduh, member nitrogen ke tanah, untuk sayuran Kebun, sawah, lading Nitrogen adalah salah satu unsur yang paling penting untuk kesehatan batang, sel, dan pertumbuhan daun. Nitrogen juga bermanfaat untuk meningkatkan produksi buah.
Legum merupakan tanaman yang memberikan nitrogen dalam tanah. Ada berbagai jenis legum di Indonesia, diantaranya legum musiman (perputaran hidupnya selesai dalam 1 tahun) dan legum tahunan (perputaran hidupnya selesai dalam 2 tahun atau lebih).
Bagaimana tanaman legum memberikan nitrogen ke dalam tanah
Bakteri di dalam tanah disebut Rhizobium, hidup menempel pada akar tanaman legum, yang “mengikat” nitrogen dari udara ke dalam tanah melalui bintilan yang sangat kecil yang disebut “nodules”. Nodules-nodules ini:
Melekat pada akar tanaman
Berukuran sebesar ujung korek api atau bisa lebih kecil
Menyediakan nitrogen untuk tanaman legum
Jika legum mati atau akar mereka melepaskan kelebihan nitrogennya melalui nodules, kelebihan nitrogen yang tidak terpakai lagi oleh tanaman legum ini akan masuk ke dalam tanah dan kemudian bisa dimanfaatkan oleh tanaman lain.
Sebagaimana halnya dapat “mengikat” nitrogen, legum dapat menghasilkan
berbagai macam produk dan fungsi lainnya:
Produk – Bahan pangan, pakan ternak, mulsa, bahan kompos, kayu gelondongan,
kayu bakar, dan obat-obatan
Fungsi – Sebagai penahan angin, pagar hidup, tanaman peneduh, dan teralis
Legum musiman dapat tumbuh bersama dengan sayuran, tanaman musiman dan
pepohonan.
Teknik-teknik untuk memanfaatkan legum musiman:
Rotasi tanaman • Tanaman pupuk hijau • Tumpangsari tanaman musiman
Legum tahunan dapat tumbuh bersama dengan tanaman musiman, pohon buah-buahan dan pohon lainnya.
Teknik-teknik untuk memanfaatkan legum tahunan:
Pagar hidup • Terasering tanaman legume Tumpangsari tanaman tahunan • Tanaman perintis
3 macam metode pemanfaatan legum dalam kegiatan ini meliputi:
Menanam tanaman pupuk hijau dari tanaman musiman
Menanam bibit atau stek legum tahunan pada terasering atau sengkedan, jika memungkinkan
Memangkas legum yang sudah besar untuk pakan ternak, bahan kompos atau mulsa
Persiapan
Bibit-bibit legum musiman untuk ditanam sebagai tanaman pupuk hijau
Bedeng kebun atau lahan yang telah siap untuk tanaman pupuk hijau
Bibit-bibit atau stek legum tahunan untuk ditanam
Jika memungkinkan, sengkedan atau terasering yang telah siap ditanami legum
Tanaman legum yang besar yang bisa dipangkas kembali
Catatan: penanaman legum tahunan akanmendapat hasil yang lebih baik (dan juga menunjukkan integrasi teknik-teknik) jika legumdapat ditanam di tempat yang sudah berbentuk sengkedan atau terasering pada konturlahan yang menggunakan bingkai-A. Jika terasering / sengkedan saling berdekatan,tanamlah legum di setiap dua tingkat terasering / sengkedan. Terasering / sengkedanyang tidak ditanami legum dapat ditanami nanas, sereh atau tanaman sejenis lainnya.Hal ini dapat mengurangi masalah yang ditimbulkan akibat terlalu banyak naungan. Jikatidak memungkinkan, tanamlah legum sebagai pagar hidup di sekeliling kebun.
Kompos adalah bahan-bahan organik yang terurai berasal dari biota tanah (binatang) yang
menguraikan bahan-bahan organik tersebut menjadi sumber unsur hara yang kaya dan terkonsentrasi.
Komponen utama kompos adalah karbon dan nitrogen – Bahan-bahan tanaman
mengandung lebih banyak karbon dan sedikit nitrogen, pupuk kandang mengandung
lebih banyak nitrogen dan sedikit karbon. Bahan ini juga mengandung unsur hara lainnya berupa mineral, bahan-bahan sisa dan biota tanah.
Kompos dapat ditambahkan pada akar tanaman buah-buahan atau di antara tanaman sayuran untuk memberikan unsur hara tambahan. Kompos tidak hanya menyediakan unsur hara bagi tanaman sayuran dan buah-buahan tapi juga dapat meningkatkan kualitas tanah. Hal ini sangatlah penting bagi pertumbuhan tanaman.
Ada berbagai macam cara untuk membuat kompos – Dari campuran yang sederhana
seperti sekam padi dan kotoran sapi, hingga berbagai campuran dari bahan yang
berbeda-beda. Gunakanlah bahan-bahan yang sudah tersedia di sekitar Anda.
Manfaat-manfaat utama kompos bagi tanaman dan tanah
Pupuk cair adalah unsur hara yang sangat bagus, kaya kandungan pupuk alaminya,
yang dapat dibuat dari sedikit pupuk kandang dan bahan-bahan organik lainnya. Sangat mudah untuk disiapkan dan bermanfaat untuk pembenihan, perkebunan, persawahan, tanaman kecil, tanaman buah-buahan dan tanaman besar lainnya. Juga sangat mudah untuk disiramkan pada lahan-lahan yang luas. Pupuk cair dapat dibuat dalam wadah ukuran apapun, dari ember hingga drum – Semakin besar, semakin baik. Dapat dibuat dan disimpan dimana saja pada areal pertanian yang memerlukannya. Pupuk cair sangatlah kuat sehingga perlu dicampur dengan air dalam pemakaiannya. Oleh karena itu, pupuk ini akan bertahan lama, tapi juga berarti sebaiknya disimpan dekat dengan sumber air.
Ada 6 metode berbeda tentang pengomposan,
Metode-metode ini, antara lain:
1. Membuat tumpukan kompos cepat – Dibuat sekaligus dari berbagai macam
bahan, terurai setelah 2 minggu dan siap pakai dalam 1 bulan. Sangat baik untuk
kebun keluarga dan agrikultur yang intensif
2. Membuat kompos lambat – Terus-menerus dibuat dalam kurun waktu tertentu dan
biasanya dibuat lebih banyak daripada kompos cepat. Sangat baik untuk pertanian
dan pohon-pohon besar
3. Parit dan keranjang kompos – Merupakan bagian dari bedeng kebun atau
ditempatkan di sebelah pohon buah-buahan, dapat ditempatkan di dalam tanah dan
juga di atas tanah, terus-menerus menyediakan pasokan unsur hara bagi tanaman
melalui tanah, sebagaimana layaknya kompos yang diletakkan di atas bedeng
4. Lubang pisang / lubang kompos – Sebuah lubang besar untuk membuat kompos lambat. Kompos akan terus-menerus memberi unsur hara kepada pohon pisang atau pohon apapun yang ditanam di sekitar lubang, dan jika telah siap kompos dapat dipindahkan untuk dimanfaatkan di tempat lain
5. Pengomposan langsung - Kompos cepat ditempatkan pada lahan dimana bedeng kebun akan dibuat atau tanaman buah-buahan akan ditanam. Tanah dan tanaman yang baru akan memperoleh cukup persediaan makanan bagi tanaman dan biota tanah dari kompos
6. Pupuk cair – Makanan bagi tanaman dan bakteri yang baik dalam bentuk cair.
Sangat baik untuk hasil yang cepat dan lahan yang luas
>>Memperbaiki struktur tanah, memelihara cacing tanah, memperbaiki suhu tanah, media kompos
Tempatkan di bawah pohon
>>Pupuk organik N Mengatur daun yang kuning dan pucat, serta pertumbuhan baru; Tumbuh sehat dan menghasilkan buah dan bunga 1 cc ekstrak dicampur dengan 1 liter air, semprotkan
>>Pupuk organik P/Ca Buah yang baik dan warna terang; Memupuki tepi daun 1 cc ekstrak dicampur dengan 1 liter air, semprotkan
>>Pupuk organik K Daun tumbuh baik, berwarna hijau; Pertumbuhan tanaman biasa 1 cc ekstrak dicampur dengan 1 liter air, semprotkan
>>Pengendali hama Serangga 1 cc ekstrak dicampur dengan 1 liter air, semprotkan (tergantung pada kekuatan hama)
Catatan: Jika pupuk cair tidak cukup encer maka daun dan akar pada tanaman dapat terbakar karena terlalu banyaknya unsur hara sekaligus – Tanaman muda lebih sensitive dibanding yang tua, yang lebih kuat.
menggunakan pupuk cair secara langsung, siramlah tanaman pada pagi-pagi sekali
atau petang menjelang malam, dengan menggunakan alat penyiram atau kaleng
dengan lubang. Jika tidak, sinar matahari akan membakar daun-daun tersebut
Siramkan pupuk cair yang sudah diencerkan pada tanah di sekitar tanaman
10 liter ukuran ember seharusnya cukup untuk menyirami kebun dengan kira-kira
10 pembibitan atau 3-5 tanaman yang sudah besar
Untuk tanaman muda yang berusia hingga 3 tahun membutuhkan sebuah ember
besar berukuran 20 liter, untuk tiap pohon
Untuk pohon yang lebih tua gunakanlah hingga 3 ember besar, untuk tiap pohonnya
Bila terdapat pipa penyiraman ke dalam tanah, siramkan setengah pupuk cair ke
dalam pipa penyiraman dan setengahnya lagi langsung siramkan ke tanah
Pentingnya cacing pada kesehatan tanah
Cacing tanah merupakan “kebenaran di lahan kebun” – Banyaknya cacing di dalam
tanah Anda menunjukkan bahwa tanah Anda merupakan lingkungan hidup yang sehat.
Bagaimana cacing membantu menciptakan dan merawat tanah yang sehat:
Cacing memakan dan memuntahkan tanah – Ketika tanah berada di dalam tubuh
cacing, humus pada tanah berubah menjadi unsur hara dan kualitas tanah meningkat
Cacing secara terus-menerus akan:
Mengubah humus menjadi unsur hara yang berguna bagi tanaman
Menggali dan menambah udara dalam tanah
Meningkatkan struktur tanah dan drainase air
Membawa unsur hara dari dalam tanah untuk menyalurkan makanan ke akar
tanaman
Cacing sangatlah ekonomis:
Dalam 1 tahun setiap cacing mampu memakan dan memuntahkan berton-ton
tanah
Setiap tahun, setiap cacing melahirkan 150 anakan cacing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar