PERTANIAN ORGANIK MANDIRI.....POLA TANI DENGAN MENEKAN BEAYA BUDIDAYA TANPA MENGESAMPINGKAN KUALITAS & KUANTITAS HASIL PANEN......POLA SINERGITAS DENGAN ALAM MERUPAKAN WUJUD KECINTAAN PETANI TERHADAP ALAM RAYA YANG MEMBERIKAN KITA HIDUP & KEHIDUPAN
Kamis, 15 Desember 2011
Glosarium daftar alfabetis istilah dalam pertanian
Glosarium daftar alfabetis istilah dalam pertanian yang dilengkapi dengan definisi untuk istilah-istilah :
Pupuk Organik dan Pupuk Hayati
GLOSARIUM
Acarina: Sebangsa kutu/tungau yang hidup di antara serasah yang lembap.
Acetylglucosamin: Unit monomer dari peptidoglikan, suatu turunan monosakarida glukosa, secara kimia merupakan suatu amida di antara glucosamine dan asam asetat.
Acetylmuramic: Unit monomer dari peptidoglikan.
Aerob: Kondisi tersedia oksigen.
Airlift: Pengaduk medium dalam fermentor yang menggunakan udara.
Aktivator: Sesuatu yang bisa menyebabkan mulainya suatu proses.
Allelopati: Pelepasan suatu unsur hara oleh suatu tanaman yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman lain.
Amilase: Enzim pengurai amilum.
Amilum: Pati, tersusun dari beberapa molekul monosakarida.
Amorf: Tidak berbentuk/beraturan.
Anaerob: Kondisi tanpa oksigen.
Aporrechtodea caligonosa: Sering disebut juga cacing abu-abu atau cacing selatan (southern worm), merupakan salah satu spesies endogeik yang terluas penyebarannya. Sering terdapat pada akar tanaman. Seperti namanya memang cacing ini berwarna abu-abu atau sedikit pink dengan panjang dua atau tiga inci.
Arbuskel: Merupakan struktur dalam akar berbentuk seperti-pohon berasal dari cabang-cabang hifa intraradikal cendawan mikoriza arbuskuler setelah hifa cabang menembus dinding sel korteks, dan terbentuk antara dinding sel dan membran plasma. Struktur ini dianggap sebagai tempat transfer hara mineral dari cendawan ke tanaman inang.
Bahan organik: Merupakan semua residu tanaman, binatang, dan senyawa-senyawa organik lain yang sudah terombak atau baru sebagian terombak yang disintesis oleh mikroba tanah ketika perombakan terjadi.
Bakteri bintil akar: Merupakan bakteri penambat nitrogen yang membentuk bintil pada akar, sebagai indikasi telah terjadinya simbiosis.
Bakteri kemoautotrof: Bakteri yang mendapatkan energi dari molekul anorganik seperti H2S atau NH4 melalui proses oksidasi untuk mereduksi CO2 yang merupakan sumber energinya satu-satunya.
Pupuk Organik dan Pupuk Hayati
Bakteri heterotrof: Bakteri yang menggunakan bentuk organik sebagai sumber karbonnya.
Biodekomposer: Pengurai hayati
Bioaktivator: Merupakan pupuk hayati yang mengandung mikroba perombak yang dipakai dalam proses pengomposan.
Cacing anesik (anecic worms): Merupakan cacing yang biasanya lebih besar yang membangun lubang-lubang permanen dalam tanah dan muncul di permukaan tanah hanya untuk menarik daun-daunan atau bahan organik lain ke dalam lubang.
Cacing epigeik (epigeic worms): Merupakan cacing tanah yang hidup pada bahan organik yang sedang membusuk, tidak dalam tanah.
Cacing endogeik (endogeic worms): Merupakan cacing tanah yang jarang muncul di permukaan tanah. Beberapa jenis cacing endogeik menghuni rhizosfir, daerah yang dekat dengan akar tanaman, tempat dimana cacing tersebut makan tanah yang sudah diperkaya dengan akar, bakteri dan fungi yang membusuk.
Carboxymethylcellulose: Turunan selulosa yang dapat larut (selulosa amorf).
Casting: Merupakan istilah untuk menyebutkan ekskresi cacing tanah.
Cendawan mikoriza arbuskuler: Merupakan satu kelompok cendawan tanah yang simbion obligat yang tidak dapat melestarikan pertumbuhan dan reproduksinya bila terpisah dari tanaman inang. Hifa cendawan ini
menembus dinding sel korteks.
CPO (crude palm oil): Minyak kelapa sawit mentah (belum diproses lebih lanjut).
Denaturasi: Pelepasan sebagian atau seluruh pelipatan (konformasi) spesifik rantai polipeptida protein asli.
Disakarida: Karbohidrat yang terdiri atas dua unit monosakarida yang berikatan kovalen.
Eisenia foetida: Cacing merah, merupakan cacing epigeik yang kecil, mempunyai panjang tubuh sekitar tiga inci atau kurang, berkembang dengan pesat di dalam kotak pemeliharaan. Beberapa jenis cacing ini mempunyai garis kuning antara segmen-segmennya dan yang lain tidak.
Ektomikoriza: Merupakan kelompok cendawan mikoriza yang hifanya menembus akar dan berkembang di sekitar sel korteks membentuk mantel tetapi tidak menembus dinding sel.
Endomikoriza: Merupakan kelompok cendawan mikoriza yang hifanya menembus dinding sel akar, masuk ke dalam sel akar dan membentuk masa hifa dalam sel.
Enzim: Protein yang dikhususkan untuk mengkatalisis reaksi metabolik tertentu.
Epigeik: Merupakan cacing tanah yang hidup pada bahan organik yang sedang membusuk, tidak dalam tanah.
Fermentasi sistem batch: Fermentasi sistem tumpak. Pada sistem ini setelah inokulasi tidak ada pengaturan konsentrasi substrat atau metabolit padat dan cair yang dihasilkan
Frankia: Merupakan satu genus aktinomisetes yang bersimbiosis dengan tanaman kehutanan yang bukan kacang-kacangan, membentuk bintil akar dan menambat nitrogen.
Fungi: Salah satu Kingdom organisme eukariot, bersifat hetrotrofik, fase asimilatif berupa miselium, mencerna makanan secara eksternal (di luar sel) dengan mengeluarkan enzim-enzim, cara makannya dengan mengabsorbsi nutrisi. Hidup sebagai saprob (hidup dari bahan organik mati) atau parasit.
Glomalin: Zat berlendir yang merupakan glikoprotein yang dikeluarkan oleh hifa cendawan mikoriza arbuskuler di dalam tanah dan menjadi zat perekat partikel-partikel tanah sehingga meningkatkan stabilitas tanah.
Glucosidase: Komponen enzim selulosa yang dapat menghidrolisis selobiosa dan selooligomer-selooligmer pendek menjadi glukosa.
Gnobiotik: menyatakan lingkungan tumbuh yang dimonitor secara mikrobiologis; identitas mikrobanya dikenal, biasanya ditumbuhkan pada lingkungan yang bebas mikroba dan diinfeksi dengan organisme tertentu
(spesifik)
Gram negatif: Hasil pewarnaan gram, bila zat warna violet kristal tidak melekat pada olesan bakteri setelah dibilas dengan alkohol, dan zat warna safranin yang melekat, sehingga olesan bakteri berwarna merah.
Gram positif: Hasil pewarnaan gram, bila zat warna violet kristal yangbdioleskan tetap menempel ketika dibilas dengan alkohol, sedangkan zat warna sfranin yang dioleskan tidak menempel, sehingga olesan berwarna violet.
Guaiacol: Suatu subtrat chromogenik dari lakase dan peroksidase yang digunakan dalam suatu medium yang mengandung lignin. Produk oksidasinya berupa quinon yang berwarna merah di bawah dan sekitar
koloni fungi/bakteri ligninolitik.
Hemiselulosa: Suatu polisakarida pada tanaman yang berfungsi sebagai bahan cadangan atau penguat. Disebut juga xilan, paling banyak dan tersebar luas di alam.
Hifa: Salah satu dari filamen-filamen suatu miselium.
Hiperparasit: Suatu parasit yang memparasitir suatu parasit lain.
Humus F: Fraksi bahan organik tanah yang kurang lebih stabil yang tersisa sesudah bagian terbesar dari residu tanaman dan hewan yang ditambahkan sudah dirombak. Biasanya humus ini berwarna gelap.
Humifikasi: Proses yang terlibat pada dekomposisi bahan organik dan menyebabkan terbentuknya humus.
Imobilisasi: Perubahan suatu unsur dari bahan anorganik menjadi organik pada jaringan mikroba atau pada jaringan tanaman, sehingga menyebabkan unsur tersebut menjadi tidak tersedia bagi organisme lain atau bagi tanaman.
Inaktivasi: Membuat sesuatu menjadi tidak aktif.
Inokulan: Kultur murni atau campuran mikroba yang diformulasi pada suatu bahan pembawa tertentu dan diberikan ke tanah atau ke tanaman.
Introduksi: Memberikan mikroorganisme tertentu pertama kali pada suatu tempat.
Kascing: Kompos cacing; terdiri atas kotoran cacing dan sisa-sisa bahan organik yang tidak termakan oleh cacing.
Keprasan: Pertanaman tebu yang berasal dari tunggul tebu yang tumbuh kembali.
Khitosan: Turunan kitin yang lebih larut air.
Kitin: Polisakarida yang tersusun dari unit ~-acetyl glucosa (N-asetyl-Dglukosa- 2-amine) melalui ikatan ß-1.4
Kompos: Bahan organik, seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, rumputrumputan, dedak padi, batang jagung, sulur, carang-carang serta kotoran hewan yang telah mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah, selain itu di dalam kompos terkandung hara-hara mineral yang berfungsi sebagai penyedia makanan bagi tanaman.
Konidia: Spora aseksual pada fungi.
Lakase: Salah satu enzim perombak lignin, umumnya pada fungi..
Lignin: Heteropolimer tak beraturan yang tersusun dari tiga subunit phenylpropana (coniferyl, sinapyl, dan p-coumaryl alkohol). Konstituen organik kompleks yang menyusun serat kayu pada jaringan tanaman,
bersama dengan selulosa mengikat sel-sel bersama dan memberi kekuatan pada jaringan. Lignin tahan terhadap serangan mikroba dan sesudah berbagai modifikasi menjadi bagian dari bahan organik tanah
Lignoselulosa: Bahan organik yang mengandung sebagian besar lignin dan selulosa.
Ligninoselulolitik: Fungi/bakteri yang memiliki aktivitas lignase
Limbah asli: Limbah cair yang keluar langsung dari pabrik biasanya dialirkan melalu saluran (outlet).
Limbah kolam: Limbah asli yang sudah ditampung dalam kolam penampungan limbah, sebelum dialirkan ke perairan umum.
Lipase: Enzim pengurai lemak.
Lumbricus terrestris: Cacing anesik yang besar dengan ekor yang datar, bergerak perlahan sekali pada malam hari. Badannya sangat besar, sehingga tidak bisa bertahan hidup dalam tanah pada kotak kompos tertutup.
Makrofauna: Bagian dari populasi hewan yang terdiri atas individu-individu yang dapat dilihat dengan jelas dengan mata terbuka.
Megaplasmid: Plasmid yang berukuran besar; istilah ini mula-mula digunakan pada plasmid Rhizobium meliloti.
Mikroba aerob: Mikroba yang dapat tumbuh bila ada oksigen.
Mikroba anaerob: Mikroba yang tumbuh tanpa oksigen.
Mikroba kemoorganotrof: Merupakan mikroba yang memperoleh energinya dari hasil oksidasi senyawa-senyawa organik
Mikroba pelarut fosfat: Mikroba tanah yang mampu melarutkan ikatan fosfat melalui asam organik yang dikeluarkan.
Mikroflora: Bagian dari populasi tanaman yang terdiri atas individu-individu yang terlalu kecil untuk dapat dibedakan dengan jelas tanpa bantuan mikroskop.
Mikroorganisme thermofilik: Mikroorganisme yang tumbuh baik pada suhu lebih dari 45 0C.
Miselium: Kumpulan hifa.
Moisture-holding capacity: Adalah kemampuan tanah menahan dan memegang air.
Monosakarida: Karbohidrat yang terdiri atas satu jenis gula.
Mulsa: Bahan penutup lapisan tanah dari bahan tanaman atau bahan-bahan kering organik, pasir, batu atau bahan sintetis untuk mencegah penguapan air, mengatur suhu, dan mengendalikan gulma.
Nodul: Pembesaran atau pembengkakan akar tanaman kacang-kacangan karena diinfeksi oleh bakteri penambat nitrogen, dan akar tanaman yang bukan kacang-kacangan (tanaman kehutanan) oleh aktinomisetes Frankia.
Organisme: Makhluk hidup.
Otoklaf: Alat sterilisasi yang mensterilkan bahan dan alat dengan uap panas bertekanan.
PC (Plant cane): Pertanaman tebu yang ditanam berasal dari stek.
Pembenah tanah: Bahan sintetik atau alami, organik atau mineral, berbentuk padat atau cair yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Penambatan nitrogen secara biologis: Transformasi nitrogen udara oleh bakteri simbiotik dan bakteri hidup bebas menjadi senyawa nitrogen yang dapat digunakan tanaman sebagai hara.
Pengelolaan hara terpadu: Sistem pengelolaan hara untuk mempertahankan atau meningkatkan kesuburan tanah untuk kelangsungan produktivitas tanaman melalui optimalisasi penggunaan pupuk organik, pupuk hayati, dan anorganik.
Pengomposan aerob: Pengomposan yang berlangsung dengan bantuan mikroorganisme aerob, misalnya fungi.
Pengomposan anaerob: Pengomposan yang berlangsung dengan bantuan mikroorganisme anaerob seperti Clostridium, Bacillus, dan Cytophaga.
Penukar ion dasar: Humus, senyawa karbon organik yang mempunyai kemampuan mengikat dan melepaskan kembali ion-ion dalam tanah.
Peptidoglikan: Komponen struktur dinding sel bakteri, yang tersusun oleh unit secara bergantian acetylglucosamine dan N-acetylmuramic acid, yang berikatan silang dengan oligopeptida pada residu asam laktat dari asam Nacetylmuramat.
Pertanian berkelanjutan: Pertanian yang dikelola sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia yang berubah sambil mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan
sumber daya alam.
Pertanaman lorong (alley cropping): Merupakan pertanaman tahunan dalam lorong antarbaris pepohonan atau semak, biasanya berupa tanaman leguminosa yang tahan belukar lebat. Dedaunan dan kekayuan dari pepohonan dan semak itu dimanfaatkan sebagai mulsa dan juga sering dipakai sebagai pakan ternak, kayu bahan bangunan, kayu bahan bakar, dan lain-lain.
Pertanian organik: Suatu sistem pertanian yang mendorong kesehatan tanah dan tanaman melalui praktek seperti pendaurulangan hara dari bahan-bahan organik (seperti kompos dan sampah tanaman), rotasi
tanaman, pengolahan tanah yang tepat dan menghindari penggunaan pupuk dan pestisida sintetis.
Pupuk mikroba multiguna (PMMG): Merupakan sebutan untuk inokulan yang mengandung konsorsium barbagai mikroflora yang dapat menambat N2 bebas, melarutkan P dan K, menghasilkan senyawa pemacu tumbuh, antipatogen, merombak dan mengubah residu organik menjadi bahan organik tanah.
Polimer: Istilah yang digunakan untuk menyebut molekul berukuran besar dari unit struktural berulang (monomer) yang berikatan dengan ikatan kovalen.
Polisakarida: Makromolekul linear atau bercabang yang terdiri atas banyak unit monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosidik.
Potensial air tanah (soil water potential): Ukuran perbedaan antara energi bebas air tanah dan energi bebas air murni.
Protease: Enzim pengurai protein.
Pupuk hayati: Merupakan inokulan berbahan aktif organisme hidup yang berfungsi untuk menambat hara tertentu atau memfasilitasi tersedianya hara dalam tanah bagi tanaman. Memfasilitasi tersedianya hara ini dapat berlangsung melalui peningkatan akses tanaman terhadap hara misalnya oleh cendawan mikoriza arbuskuler, pelarutan oleh mikroba pelarut fosfat, maupun perombakan oleh fungi, aktinomiset atau cacing tanah. Penyediaan hara ini berlangsung melalui hubungan simbiotis atau non-simbiotis.
Pupuk hijau: Merupakan semua bahan hijauan dari tanaman, baik yang ditanam secara khusus atau dari sisa tanaman, maupun yang berasal dari tanaman liar, dan bahan ini langsung digunakan atau dibenamkan.
Pupuk kandang (pukan): Merupakan semua produk buangan dari binatang peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah.
Pupuk organik: Merupakan nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi hara tersedia bagi tanaman.
Quinon: Produk oksidasi guaiacol yang berwarna merah muda pada medium indulin, yang menunjukkan aktivitas ligninolitik dari koloni fungi atau bakteri.
Rasio C/N: Merupakan perbandingan antara berat karbon organik dan bobot nitrogen total pada bahan tanah atau pada bahan organik.
Rhizobacteria pemacu tumbuh tanaman (plant growth-promoting rhizobacteria): Merupakan sekelompok bakteri yang hidup pada rhizosfir tanaman.
Rhizobia: Nama kolektif untuk semua spesies bakteri bintil akar pada kacang-kacangan.
Rhizobia tumbuh lambat: Rhizobia penghasil basa yang memerlukan waktu 3-5 hari untuk menghasilkan kekeruhan yang sedang pada media cair dan waktu penggandaan rata-rata 6-8 jam. Kebanyakan strain dalam kelompok ini tumbuh paling baik kalau menggunakan pentosa sebagai sumber karbon.
Rhizobia tumbuh cepat: Rhizobia penghasil asam yang membentuk kekeruhan yang nyata pada media cair dalam 2-3 hari dan waktu penggandaan rata-rata 2-4 jam. Rhizobia ini dapat tumbuh pada bermacam macam karbohidrat. Tumbuh paling baik pada glukosa, mannitol atau sukrosa.
Rhizosfir: Bagian tanah yang berbatasan dengan akar tanaman, dimana tempat ini banyak dihuni oleh mikroorganisme dan kehidupan mikroorganisme ini banyak dipengaruhi oleh akar.
Selulosa: Polimer dari satuan-satuan glukosa yang terdapat pada semua bahan tanaman; merupakan senyawa biologis yang paling banyak terdapat di bumi.
Siderophore: Suatu zat yang memiliki berat molekul rendah, yang dapat terikat erat dengan besi (Fe). Siderophore dihasilkan oleh berbagai mikroorganisme sehingga dapat menjamin bahwa mikroorganisme
bersangkutan dapat memperoleh cukup Fe dari lingkungan tumbuhnya.
Sipramin: Singkatan dari sisa proses asam amino; sisa fermentasi asam amino (glutamate dan L-lysine), merupakan bahan organik cair yang berasal dari hasil samping pembuatan penyedap masakan (monosodium glutamate atau MSG) dari bahan baku tetes tebu.
Sistem olah tanah konservasi: Praktek pengolahan tanah yang dapat mengendalikan erosi dan mempertahankan kelembapan tanah.
Sogolan: Tunas tidak produktif yang tumbuh pada buku-buku batang tebu yang rebah.
Spora: Istilah umum untuk struktur reproduksi pada fungi/bakteri, bersel satu atau lebih.
Steril: Keadaan bebas mikroba Tandan buah kosong atau tandan kosong kelapa sawit (TKKS): Sisa
tandan yang buahnya sudah diambil.
Vermikompos: Istilah atau nama untuk kompos yang kaya hara, rapuh berwarna hitam yang terbentuk ketika cacing memakan seonggok bahan organik.
Vermikomposting: Merupakan proses pengomposan oleh cacing tanah tertentu.
Vesikel: Merupakan struktur berdinding tipis berbentuk bulat, lonjong atau tidak teratur pada cendawan mikoriza arbuskuler. Struktur ini berfungsi sebagai organ penyimpan hara tanaman dan produk-produk lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar