Kangkung ( Ipomoea reptans )
Sejarah
Singkat
- Kangkung
tergolong sayur yang sangat populer, karena banyak peminatnya.
- Kangkung
disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach.
- Berasal
dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China
Selatan Australia dan bagian negara Afrika.
- Kangkung
banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di Irian Jaya
di Kecamatan Muting Kabupaten Merauke kangkung merupakan lumbung hidup
sehari-hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar tanaman kangkung
darat banyak ditanam penduduk untuk konsumsi keluarga maupun untuk ke
pasar.
- Kangkung
termasuk suku Convolvulaceae (keluarga kangkung-kangkungan). Kedudukan
tanaman kangkung dalam sistematika tumbuh-tumbuhan diklasifikasikan ke dalam:
§ Divisio : Spermatophyta
§ Sub-divisio : Angiospermae
§ Kelas : Dicotyledonae
§ Famili : Convolvulaceae
§ Genus : Ipomoea
§ Species : Ipomoea reptans
- Kangkung
merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6
minggu sejak dari benih.
- Kangkung
yang dikenal dengan nama Latin Ipomoea reptans terdiri dari 2 (dua)
varietas, yaitu Kangkung Darat yang
disebut Kangkung Cina dan Kangkung
Air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa atau parit-parit.
- Perbedaan
antara kangkung darat dan kangkung air:
§ Warna
bunga., Kangkung air
berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung darat bunga putih bersih.
§ Bentuk
daun dan batang. Kangkung
air berbatang dan berdaun lebih besar dari pada kangkung darat. Warna batang
berbeda. Kangkung air berbatang hijau, sedangkan kangkung darat putih
kehijau-hijauan.
§ Kangkung darat lebih banyak berbiji
dari pada kangkung air.
§ Kangkung darat diperbanyak lewat
biji, sedangkan kangkung air dengan stek pucuk batang.
- Bagian
tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan pucuk-pucuknya
sebagai bahan sayur-mayur. Kangkung selain rasanya enak juga memiliki
kandungan gizi cukup tinggi, mengandung vitamin A, B dan vitamin C serta
bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan
dan kesehatan. Disamping itu hewan juga menyukai kangkung bila dicampur
dalam makanan ayam, itik, sapi, kelinci dan babi.
Seorang pakar kesehatan Filipina: Herminia de Guzman Ladion memasukkan kangkung dalam kelompok "Tanaman Penyembuh Ajaib", sebab berkhasiat untuk penyembuh penyakit "sembelit" juga sebagai obat yang sedang "diet". Selain itu, akar kangkung berguna untuk obat penyakit "wasir"
SYARAT
PERTUMBUHAN
- Tanaman
ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun.
- Kangkung
darat dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin
- Jumlah
curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara
500-5000 mm/tahun.
- Pada
musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur,
asalkan di sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan demikian,
kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga kangkung dapat
tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang agak rimbun.
- Tanaman
kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang
cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh
memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus.
- Kangkung
sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila
ditanam di tempat yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas
sehingga disukai konsumen.
- Suhu
udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat,
maka temperatur udara turun 1 derajat C. Apabila kangkung ditanam di
tempat yang terlalu panas, maka batang dan daunnya menjadi agak keras,
sehingga tidak disukai konsumen.
- Kangkung
darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan organik
dan tidak dipengaruhi keasaman tanah.
- Tanaman
kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan
mudah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan tanah yang selalu
tergenang air.
- Tanaman
kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang
memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan kandungan air secara
baik.
- Kangkung
dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran
tinggi (pegunungan) ± 2000 meter dpl. Baik kangkung darat maupun kangkung
air, kedua varietas tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik di dataran
rendah maupun di dataran tinggi. Hasilnya akan tetap sama asal jangan
dicampur aduk.
PEDOMAN
TEKNIS BUDIDAYA
Pembibitan
- Dalam
pemilihan bibit harus disesuaikan dengan lahan (air atau darat). Karena
kalau kangkung darat ditanam di lahan untuk kangkung air produksinya
kurang baik, warna daun menguning, bentuk kecil dan cepat membusuk.
- Bibit
kangkung sebaiknya berasal dari kangkung muda, berukuran 20 -30 cm.
- Pemilihan
bibit harus memperhatikan hal-hal seperti berikut, batang besar, tua, daun
besar dan bagus.
- Penanamannya
dengan cara stek batang, kemudian ditancapkan di tanah.
- Sedangkan
biji untuk bibit harus diambil dari tanaman tua dan dipilih yang kering
serta berkualitas baik.
Penyiapan Benih
- Benih
kangkung yang akan ditanam adalah stek muda, berukuran 20-30 cm, dengan
jarak tanam 1,5 x 15 cm.
- Untuk
benih dari biji kangkung diambil dari tanaman yang tua.
- Benih
yang diperlukan untuk seluas 10 m2 atau 2 bedengan ± 300 gram, jika tiap
lubang diisi 2-3 butir biji.
Penyemaian Benih
- Biji
dengan ukuran diameter 3 mm, disebar dalam baris-baris berjarak 15 cm
dengan jarak kira-kira 5 cm antara masing-masing biji.
- Kultivar
yang berbiji dapat tahan tanah lembab dan tumbuh baik dalam musim hujan.
Pemeliharaan Pembenihan/Penyemaian
- Agar
diperoleh hasil panen yang baik, dalam pemeliharaan pembenihan kangkung
diperlukan penyiraman teratur dan kerap pada cuaca kering.
- Pada masa
awal pertumbuhan benih, semprotkan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt
air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis
10 ml/lt air 3 – 5 hr sekali.
Pengolahan
Media Tanam
- Kangkung
air membutuhkan tempat-tempat yang ada genangan air.
- Bertanam
kangkung memerlukan tanah yang diberi pupuk kompos fermentasi, kemudian
dibuatkan petak-petak/bedengan seperti tanaman sayuran lain.
- Tentang panjang bedengan, tergantung
kondisi lahan.
- Kemudian
siapkan tugal dan tancapkan di atas bedengan dengan jarak 20 x 20 cm.
- Semprot
dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis
10 ml/lt air & WT
Trico/Glio dosis 10 ml/lt air merata dipermukaan lahan, diamkan
selama 7 hr.
- Tiga
minggu sebelum melakukan penanaman kangkung, sebaiknya tanah diolah
terlebih dahulu.
- Kemudian
tanah dicampur dengan pupuk kompos fermentasi atau pupuk kandang sebanyak
2 - 3 ton per hektar, diberi air dengan ketinggian 5 cm, dibiarkan
tergenang air.
- Semprot
dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis
10 ml/lt air & WT
Trico/Glio dosis 10 ml/lt air merata dipermukaan lahan, diamkan
selama 7 hr.
- Pembentukan
bedengan untuk tanaman kangkung dapat dilakukan dengan ukuran lebar
0,8-1,2 m, panjang 3-5 m, dalam ± 15-20 cm dan jarak antar bedeng 50 cm
dengan membuat selokan. Ukuran tersebut dapat disesuaikan, tergantung
keadaan lahan yang tersedia.
- Bedengan
dibuat untuk kelancaran pemasukan dan pembuangan air yang berlebih serta
untuk memudahkan pemeliharaan dan kegiatan lain.
- Ada
pula yang membuat bedengan dengan ukuran panjang kali lebar: 2x1 m dengan
kedalaman drainase 30x30 cm.
- Pemupukan
bagi tanaman kangkung terdiri dari pupuk dasar yaitu pupuk kandang
fermentasi, yang diberikan seminggu sebelum tanam (setelah selesai
pembuatan bedengan) & pupuk anorganik urea 10 kg/ha, Sp36 10 kg/ ha,
Kcl 6 kg/ha.
- Pada
waktu melakukan pemupukan, lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4
sampai 5 hari. Kemudian diairi kembali.
- Sebagai
pupuk tambahan semprotkan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt
air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis
10 ml/lt air secara periodik 7 hari sekali.
- Agar
tanaman kangkung dapat berproduksi secara memuaskan, perlu dilakukan
pergiliran tanaman dengan tanaman kacang tanah, kacang hijau, kacang buncis,
kecipir atau ketimun.
Teknik
Penanaman
- Penentuan
pola tanam dapat disesuaikan dengan luas lahan yang akan ditanami.
- Apabila
bedengan dibuat dengan ukuran 2x1 m, maka bila jarak tanamnya ditentukan
20x20 cm, maka dalam satu bedengan terdapat sebanyak 50 lubang atau 50
rumpun kangkung.
- Pembuatan
lubang tanam dapat dilakukan dengan cara ditugal, yang berjarak 20x20 cm,
sedalam ± 5 cm.
- Setiap
bedengan dapat ditentukan jumlah lubangnya (tergantung ukuran bedengan).
- Masukkan
pupuk kandang fermentasi ke dalam lubang tanam.Semprot dengan larutan POC
WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis
10 ml/lt air & WT
Trico/Glio dosis 10 ml/lt air
- Penanaman
kangkung darat dilakukan pada sore hari yaitu jam 16.00 sampai 18.00.
- Hal
ini bertujuan agar benih setelah ditanam tidak langsung mendapat udara
kering sehingga benih cepat berkecambah.
Pemeliharaan
Tanaman
Penjarangan dan Penyulaman
- Bila
tanaman kangkung terlalu lebat/sangat berdesakan dalam satu rumpun maka
diperlukan penjarangan.
- Apabila
tanaman banyak yang mati, maka segera dilakukan penyulaman (diganti dengan
bibit yang baru yang telah disiapkan).
Penyiangan
- Penyiangan
dilakukan bila terdapat rumput liar (tanaman pengganggu).
- Penyiangan
dilakukan setiap 2 minggu.
Pembubunan
- Pembumbunan
dilakukan untuk mendekatkan unsur hara bagi tanaman kangkung sehingga
dapat mempermudah akar tanaman untuk mentransfernya.
- Pembumbunan
dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu.
Perempalan
- Bagi
tanaman kangkung sebagai penghasil daun dan batang, perempalan tidak
dibutuhkan, sebab perempalan adalah penyortiran dan pengambilan
tunas-tunas muda yang tidak berguna, yang akan menghambat pertumbuhan
tanaman.
Pemupukan
- Pemupukan
hanya diberikan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt
air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis
10 ml/lt air.
- Penyemprotan
dilakukan secara periodik 5 7 hari sekali.
Pengairan dan Penyiraman
- Selama
tidak ada hujan, perlu dilakukan penyiraman. Penyiraman gunanya untuk
mencegah tanaman kangkung terhadap kekeringan.
- Penyiraman
dilakukan dua kali sehari yaitu pagi (jam 07.00) dan sore (jam 17.00).
- Penyiraman
dilakukan dengan gembor penyiram. Tanaman kangkung membutuhkan banyak air
dalam pertumbuhannya.
Waktu Penyemprotan Pestisida
- Tanaman
kangkung darat yang terkena ulat berwarna putih yang berada pada helai
daun sebelah bawah sehingga menyebabkan warna daun menjadi kuning.
- Untuk
memberantas ulat daun yang sering menyerang tanaman kangkung, digunakan WT
Bvr dosis 10 ml/lt air, WT
Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant WT dosis 2 ml/lt air
Hama dan Penyakit
Hama
- Hama
yang banyak menyerang tanaman kangkung umumnya relatif tidak ganas, antara
lain: belalang dan ulat daun. Pengendalian: untuk mencegah terjadi over
populasi, semprotkan larutan WT Bvr dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis
10 ml/lt air & WT Ajuvant WT dosis 2 ml/lt air dan
disemprotkan pada tanaman.
- Pada
waktu membasmi hama, sebaiknya lahan dikeringkan terlebih dahulu selama
4-5 hari. Kemudian diairi kembali.
Penyakit
- Tanaman
kangkung tahan terhadap penyakit dan hanya memerlukan sedikit
perlindungan.
- Penyakit
jamur yang lazim menyerang tanaman kangkung adalah karat putih (Albugo
Ipomoea panduratae).Semprotkan larutan WT Bakterisida dosis
10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis 2 ml/lt air, tetapi bila benih
diperlakukan dengan penyiraman dan higiene umumnya baik, penyakit tidak
menjadi masalah.
Panen
- Panen
pertama sudah bisa dilakukan pada hari ke 12. Saat ini kangkung sudah
tumbuh dengan panjang batang kira-kira 20-25 cm.
- Ada
pula yang mulai memangkas sesudah berumur 1,5 bulan dari saat penanaman.
- Cara
pemanenan kangkung air hampir sama dengan kangkung darat.
- Cara
memanen, pangkas batangnya dengan menyisakan sekitar 2-5 cm di atas
permukaan tanah atau meninggalkan 2-3 buku tua.
- Panen
dilakukan pada sore hari.
- Panenan
dilakukan dengan cara memotong kangkung yang siap panen dengan ciri batang
besar dan berdaun lebar. Dengan menggunakan alat pemotong.
- Pemungutan
hasil kangkung darat dapat pula dilakukan dengan cara mencabutnya sampai
akar, kemudian dicuci dalam air.
- Panen
kangkung darat dilakukan pada umur 27 hari.
- Selama
panen, lahan penanaman harus tetap basah tapi tidak berair (lembab).
- Panen
dilakukan 2-3 minggu sekali. Setiap kali habis panen, biasanya akan
terbentuk cabang-cabang baru.
- Setelah
5 kali panen atau 10-11 kali panen maka produksi kangkung akan menurun
baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
- Jika
sudah terlihat berbunga, sisakan ± 2 m2 untuk dikembangkan terus menjadi
biji yang kira-kira memakan waktu 40 hari sampai dapat dikeringkan.
- Pertanaman
kangkung secara komersial menghasilkan sekitar 15 ton/ha sepanjang
beberapa panenan berturut-turut atau sekitar 160 kg/tahun/10 m2.
Pascapanen
- Kangkung
yang baru dipanen dikumpulkan dan kemudian disatukan sebanyak 15-20 batang
kangkung dalam satu ikatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar