BUDIDAYA GINSENG
SYARAT TUMBUH
- Diutamakan
di lahan terbuka.
- Tanah
gembur, kandungan bahan organik tinggi, aerasi dan drainase baik.
- (pH)
tanah 5,5 - 7,2.
- Curah
hujan 1000 - 2500 mm/th.
- Suhu
berkisar 20ºC - 33ºC.
- Kelembaban
70% - 90%.
- Ketinggian
tempat berkisar 0 - 1.600 dpl.
PENGOLAHAN TANAH
- Tebarkan
dolomite / kapur pertanian (0,75 – 1,5 ton/ha) pada lahan yang masih terbuka
paling lambat 2 minggu sebelum tanam.
- Tambahkan
pupuk kandang matang 2-4 ton/ha merata pada permukaan bedengan.
- Luku dan
garu segera setelah dolomit & ppk kandang fermentasi disebarkan.
- Semprot dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air Diamkan sekitar 1 minggu.
- Buat
bedengan membujur arah timur-barat, lebar bedengan 100-120 cm, tinggi
40-60 cm. Jarak antar bedengan 40-50 cm. Diamkan sekitar 1 minggu.
- Buat
parit mengelilingi lahan lebar 40-50 cm, kedalaman 50-60 cm.
- Semprot dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air merata
dipermukaan bedengan.
Diamkan sekitar 1
minggu.
- Setelah 1
minggu, gemburkan permukaan bedengan secukupnya.
PEMBIBITAN DAN PENANAMAN
- Diutamakan
pakai bibit dari setek batang.
- Gunakanlah
induk tanaman sehat, tidak terindikasi gejala serangan hama dan penyakit,
umur tidak terlalu muda dan terlalu tua, segar dan tidak layu, warna
cerah/mengkilap.
- Bibit
hasil setek diistirahatkan/disimpan di tempat lembab selama 2 - 4 hari.
- Sebelum
tanam, pangkal bibit dipotong miring ± 45º menggunakan pisau tajam dan
bersih.
- Pangkal
bibit direndam 20-30 menit dalam larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air
- Bibit
dikeringanginkan ± 1-2 jam.
- Penanaman
dilakukan sore hari, jarak tanam 50 x 60 cm atau 60 x 70 cm.
- Semprot dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air
PEMELIHARAAN TANAMAN
Penyiraman.
- Pemberian
air tidak boleh berlebihan ataupun kekurangan. Usia 0 - 21 hst (hari
setelah tanam) disiram tiap hari secukupnya.
- Sejak
usia ±100 hst penyiraman dikurangi atau dihentikan.
Penyulaman
- Jika
diperlukan, hingga 15 hst.
Pemupukan susulan:
- Pemberian pupuk NPK majemuk 5 gr/phn. Berikan pada 5 HST, 30 HST, 60 HST
& 90 HST.
- Penyemprotan
POC WarungTani
I dosis
10 ml/lt air,
WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air dilakukan 1 minggu sekali hingga 30 hst.
- Penyemprotan
POC WarungTani
II dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air dilakukan 1 minggu sekali pada 30 – 100 hst.
Penyiangan, pendangiran dan pembumbunan
- Dilakukan
bersamaan setiap 2 minggu sekali terutama pada usia 14 - 65 hst.
Perempelan
- Pada 20
hst disisakan 2-3 batang utama.
- Perempelan
selanjutnya adalah perempelan tunas ketiak daun setiap 2 minggu sekali
hingga usia 65 hst.
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
Hama
- Bekicot
Biasanya aktif pada malam hari, dan perlu diwaspadai keberadaannya. Pengendalian dengan cara dikumpulkan dan dimusnahkan.Semprot dengan WT Bvr dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant WT dosis 2 ml/lt air. - Ulat
Banyak jenis ulat yang menyerang pada ginseng terutama ulat grayak (Spodoptera sp.), Ulat penggulung daun (Lamprosema sp.), dan ulat jenis lainnya. Pengendalian dengan cara mematikan ulat, semprot dengan WT Bvr dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant WT dosis 2 ml/lt air. - Uret/Lundi
Hama ini menyerang akar bahkan bisa ke umbi sehingga tanaman lama kelamaan bisa layu dan akhirnya mati. Pada saat tanam dikocor dengan WT Bvr dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis 2 ml/lt air.
Penyakit
- Penyakit
Busuk Leher Batang
Penyebabnya jamur Phytium sp. atau Sclerotium sp. Biasanya di awal tanam ginseng mengalami pembusukan yang disebabkan oleh kelembaban tanah yang berlebihan. Leher batang atau pangkal batang tampak berwarna kelabu atau kecoklatan, lunak kebasahan dan melekuk ke dalam. Jamur ini dapat menjalar ke bagian umbi, lama-kelamaan daun tampak layu. Pengendalian dengan cara pengaturan drainase, kebun tidak becek dan tidak lembab. Sejak awal sebelum tanam gunakan WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis 2 ml/lt air - Penyakit
Busuk Umbi
Penyebabnya jamur Phythopthora sp. Gejalanya daun yang mulanya hijau berubah menjadi kuning. Lama kelamaan menjalar hingga menyebabkan kematian. Bila tanaman dicabut pada pangkal umbi/batang tampak bulu-bulu putih yang kemudian berubah menjadi bulat-bulatan dan akhirnya berubah menjadi coklat tua sampai hitam. Pengendalian gunakan WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis 2 ml/lt air sebelum tanam, jaga kelembaban tanah dan alternative terakhir dengan fungisida sistemik
- Penyakit
Layu
Bisa disebabkan jamur Fusarium sp. atau bakteri Pseudomonas sp. Tetapi kebanyakan disebabkan oleh jamur Fusarium. Mulanya tulang daun menguning, kemudian menjalar ke tangkai daun dan akhirnya daun menjadi layu. Pengendalian dengan cara gunakan WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis 2 ml/lt sebelum tanam.
PANEN
- Tanaman
Ginseng dipanen umur 4 - 5 bulan tergantung pertumbuhan dan keadaan umbi.
- Cirinya;
batang semula hijau berubah merah, daun menguning dan mulai rontok,
berbunga dan mengeluarkan biji, umbi bila didangir sudah cukup besar
(diameter diatas 1 cm).
- Pemanenan
pada pagi hari saat kondisi cerah, tidak hujan dan daun tidak berembun
lagi, tanah kering.
- Umbi dipanen
sekaligus dengan menggunakan garpu tanah untuk menggemburkan permukaan
tanah.
- Sebelum
umbi dicabut pangkal batang tanaman dipangkas dan dipisahkan dari batang
serta daunnya.
- Pencabutan
umbi harus dilakukan hati-hati, jangan sampai umbinya putus dan tertinggal
dalam tanah.
mksih gan..
BalasHapus