BUDIDAYA
BAWANG PUTIH
- Bawang putih ( Nama Latin: Allium sativum L. Nama
Inggris: Garlic, Famili : LILIACEAE) merupakan salah satu komoditas
hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
- Bawang putih menghendaki iklim
yang sejuk dan relatif kering.
- Dengan demikian iklim yang
paling cocok untuk bawang putih hanya di dataran tinggi.
- Namun demikian ada varietas
yang cocok untuk ditanam di dataran rendah sampai dataran medium pada
ketinggian 200-700 m.
- Suhu malam yang agak dingin
diperlukan untuk pembentukan umbi.
- pH yang dikehendaki oleh bawang
putih berkisar antara 6-7.
- Tanaman bawang putih di dataran
rendah kurang baik apabila ditanam di musim hujan. Selain tanah terlalu
basah, suhunya juga terlalu tinggi sehingga mempersulit pembentukan
umbi.
Pembibitan
- Bawang putih dikembangbiakkan
dengan umbi siung. Cara menanam hampir sama dengan bawang merah.
- Keberhasilan usaha tani bawang
putih sangat ditunjang oleh faktor bibit karena produksinya tergantung
dari mutu bibit yang digunakan.
- Umbi yang digunakan sebagai
bibit harus bermutu tinggi, berasal dari tanaman yang pertumbuhannya
normal, sehat, serta bebas dari hama dan patogen.
- Mutu bibit/benih bawang putih
yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
§ Bebas hama dan
penyakit
§ Pangkal batang berisi
penuh dan keras
§ Siung bernas
- Besar siung untuk bibit 1,5
sampai 3 gram.
- Kualitas bibit merupakan faktor
penentu hasil tanaman. Tanaman yang dipergunakan sebagai bibit harus cukup
tua. Yaitu berkisar antara 70-80 hari setelah tanam.
- Bibit kualitas baik adalah
berukuran sedang, sehat, keras dan permukaan kulit luarnya licin/
mengkilap.
- Cara penyimpanan yang baik dan
biasa dilakukan oleh petani adalah dengan menyimpan diatas para-para dapur
atau disimpan di gudang
Penyiapan Benih
- Benih bawang putih berasal dari
pembiakan generatif dengan umbinya.
- Kultur jaringan
juga merupakan metode untuk mengisolasi bagian tanaman
seperti jaringan serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik
sehingga bagian-bagian tersebut dapat tumbuh dan berkembang
menjadi tanaman lengkap. Dengan kultur jaringan dapat diperoleh
perbanyakan mikro/produksi tanaman baru dalam jumlah besar dalam
waktu relatif singkat.
- Umbi bawang putih dapat
diperoleh di kios penjual bibit atau produsen bibit. Selain itu,
umbi bibit juga dapat diperoleh dari hasil panen sebelumnya yang
telah dipersiapkan untuk umbi bibit.
- Penyimpanan bibit pada umumnya
dilakukan oleh petani di para-para dan digantung dengan
cara pengasapan. Cara ini praktis tetapi
seringkali merusak umbi bibit dan memiliki penampilan yang kurang
menarik dan memberikan warna yang kecoklat-coklatan.
- Cara penyimpanan umbi
bibit lain terdiri dari penyimpanan alami, penyimpanan di
ruangan berventilasi dan penyimpanan pada suhu dingin.
- Untuk bibit, umbi tersebut
disimpan dahulu selama 3 bulan, setelah itu, kulit pembalut umbi bawang
putih dikupas, lalu siungnya dipotong, jika nampak titik berwarna hijau
maka bibit siap tanam.
Pengolahan
Lahan
Persiapan
- Penanaman bawang putih biasanya
dilakukan di daerah persawahan yaitu setelah panen padi.
- Pengolahan lahan bertujuan
menyiapkan kondisi tanah sesuai dengan yang diinginkannya.
- Secara garis besar
pengolahan tanah meliputi kegiatan penggemburan (dicangkul/dibajak),
pembuatan bedengan dengan saluran air, pengapuran (untuk tanah
asam) dan pemberian pupuk dasar.
- Tanah yang asam
dinetralkan sebulan sebelum tanam. Bila pH kurang dari 6, dosis
kapurnya sekitar 1-2 ton/ha.
- Jumlah bibit yang diperlukan
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: pola tanam, jarak
tanam, permukaan lahan, ukuran umbi bibit.
- Kebutuhan umbi bibit untuk
bawang putih apabila jarak tanam 20 x 20 cm jumlah
kebutuhan bibit antara 200.000-250.000 siung/200 kg siung,
jarak tanam 20 x 15 cm jumlah kebutuhan bibit
antara 240.000-300.000 siung/sekitar 240 kg siung, dan untuk jarak
tanam 20 x 10 cm jumlah kebutuhan bibitnya adalah antara
400.000-500.000 siung/sekitar 400 kg siung. Jumlah bibit akan
menentukan volume produksi.
Pembukaan Lahan
- Lahan yang akan ditanami
apabila bekas panen pada sawah masih ada maka perlu dibersihkan.
- Apabila lahan yang hendak
ditanami bukan bekas sawah, tanah harus dibajak/dicangkul
hingga benar-benar gembur.
- Semprot dengan larutan POC WarungTani
I dosis 10 ml/lt
air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt
air & WT Trico/Glio dosis 10
ml/lt air
- Setelah itu lahan
dibiarkan selama kurang lebih 1 minggu sampai bongkahan tanah
tersebut menjadi kering, selanjutnya bongkahan tanah tersebut
dihancurkan dan diratakan lalu dibiarkan lagi, beberapa
hari kemudian dilakukan lagi pembajakan untuk yang kedua
kalinya. Dengan cara seperti ini bongkahan tanah akan hancur lebih
halus lagi.
- Keasaman tanah yang ideal untuk
budidaya bawang putih berkisar antara pH 6-6,8. Jika keasaman
tanah masih normal, pH nya berkisar 5,5-7,5, belum merupakan masalah. Yang
menjadi masalah adalah apabila keasaman tinggi, pH nya rendah.
- Untuk menurunkan tingkat
keasaman tanah, menaikkan pH, perlu dilakukan pengapuran.
- Waktu pemberian kapur yang baik
adalah pada saat akhir musim kemarau menjelang musim hujan.
- Pemberian kapur ke dalam tanah dilakukan
2-4 minggu sebelum tanaman ditanam. Selain itu, faktor cuaca
juga perlu diperhatikan pada saat pemberian kapur.
- Lahan yang akan dikapur harus
dibersihkan dari rumput pengganggu (gulma). Setelah bersih,
tanah dicangkul secara keseluruhan.
- Apabila lahan cukup luas,
sebaiknya dibagi menjadi beberapa petak untuk mempermudah pemberian
kapur dan agar kapur yang diberikan merata ke seluruh lahan. P
- emberian kapur dilakukan dengan
cara ditabur, seperti memupuk padi. Setelah ditaburi
kapur secara merata, tanah dicangkul lagi agar kapur bercampur
dengan tanah dan cepat bereaksi.
- Selanjutnya, tanah dibiarkan
selama 2-3 minggu, lalu diolah lagi untuk ditanami.
Pengapuran dilakukan secara bertahap agar kondisi lahan
tidak rusak.
- Adapun kebutuhan Dolomit untuk menetralkan
tanah adalah sebagai berikut:
§ pH tanah 4,0 = 10,24
ton/ha.
§ pH tanah 4,5 = 7,87
ton/ha.
§ pH tanah 5,0 = 5,49
ton/ha.
§ pH tanah 5,5 = 3,12
ton/ha.
§ pH tanah 6,0 = 0,75
ton/ha.
Pembentukan Bedengan
- Pembuatan bedengan mula-mula
dilakukan dengan menggali tanah untuk saluran selebar
dan sedalam ± 40 cm.
- Tanah galian tersebut
diletakkan di samping kiri dan kanan saluran, selanjutnya dibuat
menjadi bedengan-bedengan.
- Lebar bedengan biasanya 80
cm dengan panjang 300 cm dan tinggi 40 cm. Tinggi bedengan
dibuat berdasarkan keadaan tanah lokasi. Kalau tanahnya agak
berat, bedengan perlu sedikit ditinggikan. Apabila tanahnya berpasir,
bedengan tidak perlu terlalu tinggi.
- Pemasangan Pupuk Dasar
(Preplant) Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk kandang, Urea,
Sp 36 dan Kcl.
- Pupuk kandang di berikan
sebanyak 5 ton /ha, urea 40 kg/ha, Sp36 60 kg/ha, Kcl 30 kg/ha.
- Pemberian pupuk dasar
tidak perlu terlalu dalam, cukup disebarkan di atas bedengan kemudian
dicampur dengan tanah atau dibenamkan ke dalam larikan yang dibuat disamping
barisan tanaman.
- Semprot dengan larutan POC WarungTani
I dosis 10 ml/lt
air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt
air & WT Trico/Glio dosis 10
ml/lt air merata
di permukaan bedengan.
Pemberian Jerami Sebagai Mulsa
- Untuk mempertahankan kondisi
tanah setelah penanaman, bedengan ditutup dengan jerami secara
merata.
- Penutupan dengan jerami
jangan terlalu tebal karena dapat mempersulit bibit yang baru
tumbuh untuk menembusnya.
- Selain
untuk mempertahankan kondisi tanah, mempertahankan suhu dan kelembaban
permukaan, penutupan dengan jerami juga dimaksudkan
untuk memperbaiki struktur tanah, apabila jerami telah membusuk.
Teknik
Penanaman
Penentuan Pola Tanam
- Penanaman bawang putih dapat
dilakukan satu atau dua kali setahun dengan mengadakan penyesuaian
varietas.
- Pola tanam bawang
putih dalam setahun dapat dirotasikan sebagai berikut:
§ Bawang putih - sayuran
- bawang putih
§ Bawang putih - sayuran
tumpang sari palawija - bawang putih
§ Bawang putih - tumpang
sari palawija atau sayuran.
- Penggunaan jarak tanam yang
sesuai dapat meningkatkan hasil umbi per hektar.
- Jarak tanam yang terlalu
rapat akan menghasilkan umbi yang relatif kecil walaupun hasil per
satuan luas meningkat.
- Jarak tanam yang digunakan
dapat bervariasi menurut kebutuhan yang paling menguntungkan,
tetapi yang biasa digunakan adalah (15 x 10) cm.
Pembuatan Lubang Tanam
- Pembuatan lubang tanam dapat
dilakukan dengan tugal atau alat lain.
- Kedalaman lubang
untuk penanaman bawang putih adalah 3-4 cm (setinggi ukuran
siung bibit).
- Setelah lubang tanam
terbentuk, umbi bibit siap ditanam.
Cara Penanaman
- Sehari sebelum ditanam, bibit
bawang putih yang masih berupa umbi dipipil/dipecah satu per
satu sehingga menjadi beberapa siung.
- Rendam bibit dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt
air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT
Trico/Glio dosis 10 ml/lt air, & WT Zpt dosis 2 ml/lt
air selama 15 menit kemudian tiriskan.
- Agar lebih mudah
memecahkan umbi dan menghindari terkelupasnya kulit siung, sebaiknya
umbi dijemur selama beberapa jam.
- Bibit siung
tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam lubang tanam di atas
bedengan. Lubang tanam jangan dibuat terlalu dalam supaya bibit tidak
terbenam seluruhnya.
- Jika bibit terlalu dalam
ditanam atau terbenam seluruhnya ke dalam tanah, tunas barunya
akan sukar tumbuh dan dapat terjadi pembusukan
bibit. Sebaliknya, lubang tanam juga jangan dibuat terlalu
dangkal karena nantinya tanaman akan mudah rebah.
- Setiap lubang ditanam satu
bibit dan diusahakan agar 2/3 bagian yang terbenam ke dalam
tanah dengan posisi tegak lurus. Posisi siung jangan sampai terbalik,
sebab walau masih dapat rumbuh, tetapi pertumbuhannya tidak
sempurna.
- Semprot dengan larutan POC WarungTani
I dosis 10 ml/lt
air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt
air & WT Trico/Glio dosis 10
ml/lt air
Pemeliharaan
Tanaman
Penjarangan dan Penyulaman
- Bawang yang ditanam
kadang-kadang tidak tumbuh karena kesalahan teknis penanaman
atau faktor bibit. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika
dalam suatu lahan ada tanaman yang tidak tumbuh sama sekali, ada yang
tumbuh lalu mati, dan ada yang pertumbuhannya tidak
sempurna. Jika keadaan ini dibiarkan, maka produksi yang
dikehendaki tidak tercapai.
- Oleh sebab itu,
untuk mendapatkan pertumbuhan yang seragam, seminggu setelah
tanam dilakukan penyulaman terhadap bibit yang tidak tumbuh
atau pertumbuhannya tampak tidak sempurna.
- Biasanya untuk penyulaman
dipersiapkan bibit yang ditanam di sekitar tanaman pokok atau
disiapkan di tempat khusus.
- Persiapan bibit cadangan
ini dilakukan bersamaan dengan penanaman tanaman pokok.
Penyiangan
- Pada penanaman bawang putih,
penyiangan dan penggemburan dapat dilakukan dua kali atau lebih.
Hal ini sangat tergantung pada kondisi lingkungan selama satu musim
tanam.
- Penyiangan dan
penggemburan yang pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2
minggu setelah tanam.
- Adapun penyiangan berikutnya
dilaksanakan pada umur 4-5 minggu setelah tanam. Apabila
gulma masih leluasa tumbuh, perlu disiang lagi.
- Pada saat umbi mulai
terbentuk, penyiangan dan penggemburan harus dilakukan dengan hati-hati agar
tidak merusak akar dan umbi baru.
Pembubunan
- Dalam penanaman bawang putih
perlu dilakukan pembubunan.
- Pembubunan terutama dilakukan
pada tepi bedengan yang seringkali longsor ketika diairi.
- Pembubunan sebaiknya mengambil
tanah dari selokan/ parit di sekeliling bedengan, agar bedengan
menjadi lebih tinggi dan parit menjadi lebih dalam sehingga drainase
menjadi normal kembali.
- Pembubunan juga berfungsi
memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di
permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman berdiri kuat
dan ukuran umbi yang dihasilkan dapat lebih besar-besar.
Pemupukan
( dosis per ha ) :
( dosis per ha ) :
- Umur 2 minggu : 40 kg Urea, 25 kg Sp36, 15 kg KCl
- Umur 5 minggu : 30 kg Urea, 20 kg Sp36, 20 kg KCl
- Campur
secara merata ketiga jenis pupuk tersebut dan aplikasikan di sekitar
rumpun atau garitan tanaman.Pemberian pupuk susulan bisa
dibarengkan pada saat penyiangan.
- Pada saat
pemberian jangan sampai terkena tanaman supaya daun tidak terbakar dan
terganggu pertumbuhannya.
- Atau jika
dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15), 60 kg/ha diberikan pada umur ± 2 minggu & 50 kg/ha diberikan pada umur ± 4 minggu
- Penyemprotan
POC Warung Tani I dosis 10 ml/ltr
air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis
10 ml/ltr air tiap
5 -7 hari sekali mulai 7 hari setelah tanam
hingga hari ke 34.
- Mulai
hari ke 35 dilakukan penyemprotan POC Warung Tani II dosis 10 ml/ltr
air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis
10 ml/ltr air
Pengamatan Hama dan Penyakit
- Hama
Ulat bawang, S. litura dan S. Exigua. Thrips, mulai menyerang umur 30 HST karena kelembaban di
sekitar tanaman relatif tinggi dengan suhu rata-rata diatas normal. Daun
bawang yang terserang warnanya putih berkilat seperti perak Serangan berat
terjadi pada suhu udara diatas normal dengan kelembaban diatas 70%. Jika
ditemukan serangan, penyiraman dilakukan pada siang hari, amati predator
kumbang macan. Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan WT Bvr dosis 10 ml/lt
air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/ltr air & WT
Ajuvant dosis 2 ml/ltr air.
- Penyakit
Bercak Ungu atau Trotol, disebabkan oleh jamur Alternaria porii
melalui umbi atau percikan air dari tanah. Gejala serangan ditandai
terdapatnya bintik lingkaran konsentris berwarna ungu atau putih-kelabu di
daun dan di tepi daun kuning serta mongering ujung-ujungnya. Serangan pada
umbi sehabis panen mengakibatkan umbi busuk sampai berair dengan warna
kuning hingga merah kecoklatan. Jika ada hujan rintik-rintik segera
dilakukan penyiraman. Preventif dengan penyemprotan larutan WT
Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis
10 ml/ltr air & WT Ajuvant dosis 2 ml/ltr air.
- Penyakit
Antraknose atau Otomotis, disebabkan oleh jamur Colletotricum
gloesporiodes. Gejala serangan adalah ditandai terbentuknya bercak putih
pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan yang akan menyebabkan patahnya
daun secara serentak (istilah Brebes: otomotis). Jika ada gejala, tanaman terserang
segera dicabut dibakar dan dimusnahkan. Untuk jamur yang ada didalam tanah
kendalikan dengan larutan WT Bakterisida dosis 10 ml/lt
air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/ltr air
- Penyakit
oleh virus.Gejalanya
pertumbuhan kerdil, daun menguning, melengkung ke segala arah dan terkulai
serta anakannya sedikit. Usahakan memakai bibit bebas virus dan pergiliran
tanaman selain golongan bawang-bawangan. Preventif dengan larutan WT
Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis
10 ml/ltr air
- Busuk
umbi oleh bakteri.Umbi yang terserang jadi busuk dan berbau. Biasa
menyerang setelah dipanen. Usahakan tempat yang kering.Busuk umbi/ leher
batang oleh jamur.Bagian yang terserang jadi lunak, melekuk dan berwarna
kelabu. Jaga agar tanah tidak terlalu becek (atur drainase).Untuk
pencegahan hama-penyakit usahakan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman
lain (bukan golongan Bawang-bawangan. Preventif dengan larutan WT
Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis
10 ml/ltr air.
Catatan : PESTISIDA Kimia digunakan sebagai alternatif
terakhir untuk mengatasi serangan hama-penyakit.
PANEN
- Bawang putih yang akan dipanen
harus mencapai cukup umur. Tergantung pada varietas dan daerah.
- Ciri tanaman bawang putih siap
dipanen, daun tanaman 50 % telah menguning atau kering dan tangkai
batangnya sudah keras.
- Cara panen dapat dilakukan
dengan pencabutan langsung terutama pada tanah yang ringan dan pencukilan
dilakukan pada tanah-tanah bertekstur agak berat.
- Hasil tanaman diikat sebanyak
30 tangkai tiap ikat dan dijemur selama 1 – 2 minggu.
- Tanaman bawang putih dapat
dipanen setelah berumur 95-125 hari untuk varietas lumbu hijau dan umur
antara 85-100 hari untuk varietas lumbu kuning.
- Setelah pemanenan, lahan dapat
ditanami kembali setelah dibiarkan selama beberapa minggu dan diolah
terlebih dahulu atau dapat pula ditanami tanaman lainnya untuk melakukan
rotasi tanaman.
PASCAPANEN
- Setelah dipanen dilakukan pengumpulan
dengan cara mengikat batang semu bawang putih menjadi ikatan-ikatan kecil
dan diletakkan di atas anyaman daun kelapa sambil dikeringkan untuk
menjaga dari kerusakan dan mutunya tetap baik.
- Sortasi dilakukan untuk
mengelompokkan umbi bawang putih menurut ukuran dan mutunya.
- Sebelum dilakukan penyortiran,
umbi-umbi yang sudah kering dibersihkan.
- Akar dan daunnnya dipotong hingga hanya
tersisa pangkal batang semu sepanjang ± 2 cm.
- Ukuran atau kriteria sortasi
umbi bawang putih adalah :
§ Keseragaman warna
menurut jenis.
§ Ketuaan/umur umbi.
§ Tingkat kekeringan.
§ Kekompakan susunan
siung.
§ Bebas hama dan
penyakit.f) bentuk umbi (bulat atau lonjong).
§ Ukuran besar-kecilnya
umbi.
- Berdasarkan ukuran umbi, bawang
putih dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kelas, yaitu :
§ kelas A: umbi yang diameternya
lebih dari 4 cm.
§ kelas B: umbi yang
diameternya antara 3-4 cm.
§ kelas C: umbi yang
diameternya antara 2-3 cm.
§ kelas D: umbi yang
kecil atau yang pecah dan rusak.
- Dalam jumlah kecil, bawang
putih biasanya disimpan dengan cara digantung ikatan-ikatannyadi atas
para-para.
- Setiap ikatan beratnya sekitar
2 kg.
- Para-paranya dibuat dari kayu
atau bambu dan diletakkan diatas dapur. Cara seperti ini sangat
menguntungkan karena setiap kali dapur dinyalakan, bawang putih terkena
asap. Pengasapan merupakan cara pengawetan yang cukup baik.
- Dalam jumlah besar, caranya
adalah disimpan di dalam gudang. Gudang yang akan digunakan harus
mempunyai ventilasi agar bisa terjadi peredaran udara yang baik. Suhu
ruangan yang diperlukan antara 25-30oC. Jika suhu ruangan terlalu tinggi,
akan terjadi proses pertunasan yang cepat. Kelembaban ruangan yang baik
adalah 60-70 prosen.
- Untuk memudahkan pengangkutan
bawang putih dimasukkan ke dalam karung goni atau karung plastik dengan
anyaman tertentu. Alat pengangkutan bisa bermacammacam, bisa gerobak,
becak, sepeda atau kendaraan bermotor.
Khasiat
dan manfaat bawang putih :
- Menghambat kemerosotan otak dan
sistem kekebalan
- Membantu menghambat proses
penuaan. Menghambat pertumbuhan sel kanker.
- Dengan mengkonsumsi bawang
putih, resiko terkena kanker dapat dikurangi.
- Bawang putih yang dikonsumsi
secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat membantu menurunkan kadar
kolesterol.
- Zat anti-kolesterol dalam
bawang putih yang bernama ajoene menolong mencegah penggumpalan darah.
- Bawang putih dapat membantu
meredakan stress, kecemasan, dan depresi.
- Dengan efek yang lebih lembut.
Bawang putih mengandung vitamin A.
- Bawang putih mengandung vitamin
B,C. kalsium. Potassium, antioksidan. karoten dan selenium.
- Mengonsumsi 2-3 siung bawang
putih sehari, akan menghindarkan dari kemungkinan berpenyakit jantung.
Menyembuhkan tekanan darah tinggi. Meringankan tukak lambung. Menurunkan
kolesterol dalam darah. Meningkatkan insulin darah bagi penderita
diabetes. Melumpuhkan radikal bebas yang mengganggu sistem kekebalan
tubuh. Bermanfaat sebagai penawar racun (detoxifier) yang melindungi tubuh
dari berbagai macam penyakit. Membantu menambahkan nafsu makan apabila
dimakan mentah. Menjaga stamina tubuh. Mengandung khasiat antimikroba,
antitrombotik, hipolipidemik, antiarthritis, hipoglikemik, dan juga
memiliki antivitas sebagai antitumor.Namun seberapapun khasiatnya sebuah
obat, jika tidak dimbangi dengan pola hidup sehat semua itu sia-sia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar