PENDAHULUAN
- Bawang
bombay diperkirakan berasal dari daerah Asia Tengah (Palestina) yang
beriklim subtropis dan mulai menyebar ke daratan Eropa dan India.
- Sekitar
abad ke-16 menyebar ke Benua Amerika, kira-kira bersamaan dengan awal perburuan
rempah-rempah oleh bangsa Eropa ke Timur Jauh, yang akhirnya berbuntut
dengan pendudukan dan penjajahan negara-negara di Asia termasuk Indonesia
oleh bangsa Eropa.
- Di
Indonesia, bawang bombay banyak ditemukan di daerah Tanah Karo (Sumatera
Utara), percobaan penanaman di dataran tinggi Karo dengan ketinggian
sekitar 2000 m dpl, memperoleh hasil sangat memuaskan. Umbi cukup besar
dan pertumbuhannya baik. Bibit yang digunakan untuk penanaman didatangkan
dari Belanda.
- Bawang
bombay yang disebut juga bawang timur berada dalam satu garis keturunan
dengan bawang merah dengan nama ilmiah Allium cepa L. Perbedaan antara
bawang merah dan bawang bombay tidak terlalu menyolok, kecuali bentuknya
dan bau/aromanya.
- Varietas
bawang bombay yang dikenal antara lain:
§ Yellow Granex, ciri-ciri: umbi bulat
pipih kekuning-kuningan, beraroma sedang.
§ Texas Yellow, Grano, ciri-ciri:
bulat gasing kekuning-kuningan, aroma sedang.
§ Grano, ciri-ciri: kekuning-kuningan
agak kecoklatan, aroma sedang.
§ Red Creole, ciri-ciri: bulat pipih
merah, aroma/bau tajam.
§ Zittauer, ciri-ciri: bulat pipih
kecoklatan, slit berbunga, banyak anakan.
§ Rijosbuiger "Oporto",
ciri-ciri: bulat merah kekuning-kuningan, produksi sangat tinggi.
§ Ebenezer Yellow, ciri-ciri: bulat pipihkuning
tua, banyak anakan.
- Varietas
jenis hari pendek yang sudah pernah dicoba di Indonesia dan hasilnya cukup
baik antara lain: Red Creole, Burmuda Yellow, Burmuda White, Farly Grano
dan Patna Early.
- Jenis hari
panjang yang lain yang cukup terkenal di antaranya Globe Danvers, Yellow
Globe, Silver King dan sebagainya.
- Masih
banyak lagi varietas-varietas bawang bombay yang ada diantaranya adalah
Exel dan White Creole yang termasuk kelompok hari pendek, kemudian Crystal
Grano, San Yoaquin dan California Early Red, yang termasuk kelompok hari
sedang.
- Di
Indonesia tanaman bawang bombay ini kurang/tidak populer, maka
penggunaannya belum banyak terungkapkan.
- Penggunaan
utama bawang ini adalah untuk bumbu penyedap masakan dan umumnya terbatas
pada jenis-jenis masakan tertentu, yaitu masakan Eropa dan Cina. Namun
demikian, akhir-akhir ini penggunaan bawang bombay di Indonesia makin
menyebar dan makin memasyarakat.
SYARAT
PERTUMBUHAN
- Tanaman
bawang bombay menyukai curah hujan yang merata sepanjang tahun.
- Bawang
bombay termasuk tanaman yang memerlukan penyinaran matahari cukup panjang,
kira-kira lebih dari 4 jam/hari.
- Apabila
terlalu pendek atau berada di tempat yang teduh/terlindung sehingga tidak
cukup mendapat penyinaran matahari maka hasil produksinya rendah, rasanya
agak tawar dan tidak tahan disimpan lama.
- Bawang
bombay sangat cocok di tempat yang udaranya sejuk. Suhu udara yang baik
untuk pertumbuhan tanaman ini antara 18-20 derajat C. Pada suhu udara yang
lebih rendah antara 1-1,5 derajat C, bawang bombay masih mampu membentuk
bunga.
- Kondisi
udara dengan kelembaban relatif berkisar 80-90% (cukup lembab) sangat baik
untuk pertumbuhannya.
- Tanah
untuk tanaman bawang bombay adalah tanah yang subur, banyak humus dan
gembur. Tanah hendaknya bersifat mudah meneruskan air sehingga tidak mudah
becek dan memadat.
- Jenis
tanah yang paling baik adalah tanah lempung berpasir atau lempung berdebu,
yaitu tanah yang memiliki perbandingan seimbang antara fraksi liat, pasir
dan debu.
- Tanah
yang banyak mengandung pasir atau tanah alluvial dapat digunakan untuk
bawang bombay. Tetapi karena tanah seperti ini sangat cepat meneruskan
air, sehingga perlu diberi pupuk kandang atau bahan organik lainnya untuk
meningkatkan daya simpan air dan meningkatkan kesuburannya.
- Keasaman
tanah yang paling baik adalah sedikit agak asam sampai netral, yaitu pH
antara 6-6,8.
- Pada
pH tanah kurang dari 5, garam Aluminium yang terlarut dalam tanah dapat
bersifat racun yang dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil.
- Sedangkan
pada pH yang terlalu tinggi, garam Mangan tidak dapat diserap tanaman
bawang sehingga umbi menjadi kecil dan produksinya rendah.
- Apabila
tanahnya terlalu masam, perlu dilakukan pengapuran terlebih dulu untuk
mengurangi keasamannya.
- Ketinggian
optimum yang cocok untuk budidaya bawang bombay adalah berada pada ± 1500 keatas
PEDOMAN
TEKNIS BUDIDAYA
Pembibitan
Pembibitan
- Bibit
bawang bombay sangat sulit untuk didapat. Hal ini disebabkan karena
pembudidayaannya masih belum populer seperti bawang merah dan putih.
- Pengadaan
bibit dari jenis bibit impor merupakan salah satu alternatif yang dapat
dipilih. Tentu saja perlu dicari jenis-jenis yang sesuai dengan kondisi
alam dan iklim Indonesia.
- Alternatif
lain dapat pula mengadakan bibit sendiri, baik berupa biji maupun umbinya
yang disebut sets.
Bibit
dari Biji
- Penanaman
bawang bombay dapat dilakukan dengan menggunakan biji yang dipersemaikan
lebih dulu.
- Dengan
biji ini, biasanya dapat dihasilkan umbi tunggal dan merupakan cara murah
karena harga bibitnya relatif murah. Akan tetapi, di iklim tropis seperti
Indonesia ini bawang bombay sangat sulit berbunga dan membentuk biji.
- Untuk
dapat berbunga dan membentuk biji, diperlukan suhu udara rata-rata ± 0,1-0
derajat C. Di dataran tinggi seperti Cipanas Jawa Barat dengan ketinggian
1.100 m dpl, pada musim tertentu yang di malam hari beberapa jenis bawang
bombay dapat berbunga.
- Untuk
mengatasi kesulitan tersebut, ditempuh cara berikut ini.
§ Umbi bawang bombay yang akan ditanam
untuk menghasilkan biji disimpan dulu pada suhu rendah yaitu 5-10 derajat C
selama kira-kira 3-4 minggu.
§ Umbi tersebut ditanam di daerah yang
sejuk, kemudian agar penyerbukan berjalan dengan baik maka perlu dibantu.
§ Pembantu penyerbukan yang baik
adalah serangga, misalnya lebah madu. Oleh karena itu, pemeliharaan lebah madu
di daerah pembibitan bawang sangat menguntungkan.
- Cara
lain untuk mendapatkan biji bawang bombay adalah dengan mendatangkan dari
luar negeri.
- Apabila
membeli bibit impor di pasaran, biji yang dipilih merupakan varietas yang
bersifat hari pendek alias genjah.
- Biji
tersebut belum kadaluwarsa karena jika kadaluwarsa daya tumbuhnya sangat
rendah dan bahkan dapat gagal sama sekali.
Bibit
dari Umbi
- Siapkan
lahan untuk membuat persemaian. Tanahnya yang benar-benar subur dan
gembur.
- Semprotkan
POC
WarungTani I dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200ml / 1,2 lt/ha
) & WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12
tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt
air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ).
- Buat
alur-alur tebar 7,5-10 cm. Jarak antar alur sekitar 30-35 cm.
- Sebarkan
pada alur tersebut dengan tebaran yang sedikit agak padat.
- Untuk
tanah yang subur dibutuhkan biji +100 kg/ha tetapi kalau kesuburan
tanahnya sedang cukup dengan 75 kg/ha.
- Bila
tanahnya kurang subur, sebaiknya jangan menyebarkan terlalu banyak biji,
cukup dengan 50 kg/ha saja.
- Semaian
ini dibiarkan tumbuh sesuai dengan ketentuan persemaian biasa namun tidak
dilakukan penjarangan semai. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan
bagi berlangsungnya seleksi secara alami. Biji yang bagus dan kuat akan
tumbuh dengan baik dan biji yang lemah pertumbuhannya tidak baik akan
mati.
- Setelah
bawang bombay membentuk umbi muda, semai dipanen untuk dipakai sebagai
bibit.
- Ukuran
umbi muda (umbi sets) ini dapat dikelompokkan dalam tiga ukuran.
§ Kelompok umbi sets besar yang
diameter umbinya sekitar 2-2,5 cm atau beratnya 6,3 gram.
§ Kelompok kedua adalah umbi sets
sedang yang diameternya 1,5-2 cm dengan berat rata-rata 1,4 gram.
§ Yang terakhir, umbi sets berukuran
kecil dengan diameter 0,5-1,5 cm dengan beratnya 0,5 gram.
- Sebaiknya,
umbi sets yang berukuran di atas 2,5 cm tidak digunakan untuk bibit.
- Umbi
set yang kecil, di bawah ukuran 1,75 cm, sebaiknya juga tidak dipakai
untuk bibit karena dapat menghasilkan tanaman yang produksinya rendah.
- Ukuran
1,75-2,5 cm adalah pilihan untuk bibit yang baik.
- Pilihan
lain untuk pengadaan bibit bawang bombay adalah dengan Umbi Tua. Dengan
menggunakan umbi ini dapat dihasilkan tanaman yang berumpun.
- Dapat
juga menggunakan umbi samping untuk bibit. Untuk bibit, dipilih umbi
dengan ukurannya sedang dan seragam dengan beratnya antara 10-25 gram.
Umbi ini dapat diperoleh dengan membeli di pasaran atau dengan memproduksi
sendiri.
- Umbi
untuk bibit harus dipilih yang bermutu bagus, tidak terserang penyakit
atau ada tanda-tanda terserang penyakit maupun hama.
- Jangan
menggunakan umbi yang cacat, luka, rusak ataupun yang pecah.
- Pilih
umbi yang sudah tua, tidak mengkerut, padat, menthes dan mengkilap.
- Umbi-umbi
untuk bibit tersebut harus berasal dari tanaman yang dipanen sudah tua dan
telah disimpan cukup lama, yaitu umbi kawak.
Pembuatan
Media Semai
- Lahan
persemaian digemburkan dengan dicangkul dalam sekitar 30 cm, lalu diberi
pupuk kandang atau kompos fermentasi, sehingga tanah mengandung banyak
bahan organis.
- Buat
bedengan yang lebarnya sekitar 1
meter dan tingginya 10-15 cm.
- Permukaan
bedengan dihaluskan bongkahan-bongkahan tanahnya sampai halus benar dan
diratakan.
- Kalau
pinggiran bedengan mudah merosot atau longsor, dapat diperkuat dengan
papan atau bilah-bilah bambu.
- Bedengan
persemaian dibentuk dengan arah utara-selatan untuk mendapatkan cukup
banyak cahaya matahari.
- Untuk
melindungi semai dari air hujan, perlu dibuat peneduhnya, dapat dibuat dari lembaran plastik untuk
atapnya.
- Atap
ini dipasang di atas kerangka peneduh, dengan tingginya dibuat 1,25 m di
sebelah Timur dan 1 m di sebelah Barat, sehimgga cahaya matahari di pagi
hari yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan bawang dapat masuk lebih
banyak ke persemaian.
- Untuk
tiap bedengan dibuat tiga alur dengan jarak antar alur sekitar 25 cm dan
dalamnya alur kira-kira 5 cm.
- Basahi
dulu sampai lembab, kemudian semprot dengan larutan POC WarungTani I dosis
10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12
tangki = 1200ml / 1,2 lt/ha ) & WT Bakterisida dosis 10 ml/lt
air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT
Trico/Glio dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200
ml / 1,2 lt/ha ), diamkan bedengan selama 5 – 7 hari.
- Tabur
bibit/benih dalam alur dengan taburan agak jarang, lalu ditutup tanah
halus.
- Untuk
tiap hektar penanaman dibutuhkan kira-kira dibutuhkan 2-2,5 kg biji.
dimana tiap hektarnya perlu sekitar 300 m2 bedengan persemaian.
Pemeliharaan
Persemaian
- Persemaian
disiram 3 kali dalam sehari, yaitu pagi, siang dan sore hari dengan embrat
atau sprayer yang halus lubangnya.
- Persemaian
jangan sampai kekeringan, tetapi tidak sampai becek.
- Agar
persemaian tidak cepat kering, dapat ditutup jerami untuk mengurangi laju
penguapan air dari permukaan bedengan persemaian.
- Benih/bibit semai mulai tumbuh pada 7 HST. Pada saat itu persemaian dapat disiangi untuk menghilangkan rumput-rumput dan gulma lainnya.
- Semprotkan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200ml / 1,2 lt/ha ) & WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Zpt dosis 2 ml/lt air ( 2 ml x 10 lt x 12 tangki = 240 ml / 0,24 lt/ha
- Umur 4 minggu, dapat dilakukan penjarangan semai.
Pemindahan
Bibit
- Setelah
berumur 10 minggu, kira-kira berukuran sebesar pensil.
semai dapat dicabut dan ditanam di lahan. - Sebelum
dicabut, bedengan disiram dulu untuk memudahkan pencabutan semai.
- Semai/bibit
dicabut dengan hati-hati dan sebaiknya digunakan pencukil, untuk mencukil
tanah berikut semainya.
Pengolahan
Media Tanam
- Kondisi
tanah yang hendak dicapai dalam pengolahan adalah tanah yang gembur,
subur, tidak becek, tidak asam, bebas gulma dan sebagainya.
- Pembukaan
untuk budidaya bawang bombay sebaiknya sudah dilakukan sejak 2-4 minggu
sebelum penanaman dan dikerjakan saat tidak ada hujan sehingga tanahnya
cukup keras dan kering, agar tidak mempersulit pengerjaan dan tidak
merusak struktur tanah.
- Lahan
untuk tanaman bawang bombay ini digemburkan dulu dengan penggemburan
ringan dengan cangkul, bajak atau traktor.
- Kemudian
sekeliling lahan dibuat saluran irigasi keliling yang mengelilingi lahan, dalamnya
sekitar 50 cm dan lebarnya 50 cm.
- Lahan
digemburkan lagi agak dalam sedikit, buat saluran melintang dan memotong
lahan yang dalam dan lebarnya sekitar 40 cm.
- Bentuk
bedengan, dengan parit-parit kecil di antara bedengan tersebut.
- Saluran
drainase boleh ditiadakan, sebagai gantinya dibentuk parit-parit antar
bedengan.
- Lebar
bedengan dibuat sekitar 80-100 cm dan panjangnya dapat disesuaikan dengan
panjang-pendeknya lahan.
- Kalau
lahan agak sulit mendapatkan air, tinggi bedengan cukup 15-25 cm .
- Kalau
cukup banyak air atau sedikit berlebihan, tinggi bedengan 25-35 cm.Parit antar bedengan dibuat
dengan lebar 35-40 cm.
- Setelah
bedengan siap, semprotkan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt
air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki =
1200ml / 1,2 lt/ha ) & WT Bakterisida dosis 10 ml/lt
air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT
Trico/Glio dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200
ml / 1,2 lt/ha ), diamkan lahan selama 2 hari.
Penanaman
- Jarak
tanam bawang bombay adalah 25-40 cm untuk antar baris tanaman dan 10-40 cm
antar tanaman dalam baris.
- Ada
yang menggunakan jarak tanam 10 x 25 cm, 30 x 30 cm, 40 x 40 cm.
- Bibit
semai, biasanya dipakai jarak tanam 10 x 25 cm. Tetapi jika bibitnya
berupa umbi sets atau umbi tua, jarak tanamnya kira-kira 30 x 30 cm atau
40 x 40 cm.
- Jarak
tanam terlalu rapat kurang baik, dan terlalu renggang pun tidak ekonomis.
- Dengan
bibit semai, tanah berpasir dibuat lubang dengan penugal yang dalamnya
kira-kira 5 - 7,5 cm.
- Jika
tanahnya lempung atau yang lain, kedalaman lubang sekitar 5 cm sudah
cukup.
- Bibit
semai tanam ke dalam lubang dengan akar tegak ke bawah dan tanah ditimbunkan
ke pangkal batang sambil sedikit ditekan.
- Jika
digunakan bibit umbi atau sets, dibuat lubang dengan penugal untuk
membantu menancapkan bibit ke bedengan.
- Umbi
bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam kira-kira potongan umbi rata dengan
permukaan tanah bedengan.
- Posisi umbi diusahakan tegak ke atas dengan bagian potongan berada di permukaan tanah bedengan. Jangan sampai meletakkan umbi bibit dalam posisi terbalik. Setelah itu, ditutup tanah tipis-tipis.
- Setelah penanaman selesai, bedengan dibasahi secukupnya sampai lembab. Semprotkan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200ml / 1,2 lt/ha ) & WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Zpt dosis 2 ml/lt air ( 2 ml x 10 lt x 12 tangki = 240 ml / 0,24 lt/ha )
- Penanaman bawang bombay usahakan dapat dikerjakan saat tidak ada hujan. Sebaiknya dipilih waktu pagi hari, saat matahari belum terlalu tinggi dan selagi cuaca cerah.
- Kalau lagi hujan atau cuaca kurang bersahabat, sebaiknya penanaman ditangguhkan dulu sampai cuaca memungkinkan untuk penanaman.
Pemeliharaan
Tanaman
Penyiangan
- Penyiangan
rumput hendaknya dikerjakan dengan hati-hati agar tidak sampai merusak
perakaran bawang bombay.
- Sekaligus
dapat dilakukan penggemburan tanah agar permukaan bedengan tidak memadat.
- Bedengan
yang longsor atau rusak dibenahi kembali. Juga saluran dan parit-paritnya
- Umbi
yang mulai tumbuh nampak terangkat oleh akarnya sampai muncul di
permukaan, hendaknya segera dibenahi kedudukannya sehingga umbi tertutup
tanah.
- Penyiangan
dilakukan 2 kali, yaitu saat berumur 3 minggu dan setelah berumur 6
minggu. Sering pula saat penyiangan atau penggemburan tanah dilakukan bersamaan
dengan pemupukan susulan, sekaligus untuk membenamkan pupuk susulan ke
dalam tanah.
- Jangan
menggemburkan tanah selagi bedengan masih basah karena dapat memadatkan
tanah. Sebaiknya dikerjakan sebelum pengairan diberikan sehingga tanah
bedengan masih kering.
Pemupukan
- Seminggu
sebelum tanam,pd saat pembuatan bedengan diberikan pupuk kandang/kompos
yang telah terfermentasi sebanyak 2 ton/ha. Pupuk ini dicampurkan pada
tanah bedengan sambil menggemburkan dan meratakan bedengan lagi. Dengan
pemberian pupuk ini akan dapat membantu memperbaiki struktur tanah,
memperbaiki daya tampung air, kesuburan dan kegemburan tanah.
- Setelah
itu lahan perlu dibasahi secukupnya dengan memakai emrat atau sprayer. Semprotkan
POC
WarungTani I dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200ml / 1,2 lt/ha
) & WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12
tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt
air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha )
- Lalu kira-kira 2-3 hari sebelum penanaman diberi pupuk kandang lagi yang berfungsi sebagai pupuk dasar. Tanah bedengan diratakan lagi sekaligus sambil membenamkan pupuk ke dalam tanah.
- Selanjutnya bedengan dibasahi lagi secukupnya. 3 hari setelah penanaman lakukan penyemprotan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200ml / 1,2 lt/ha ) & WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Zpt dosis 2 ml/lt air ( 2 ml x 10 lt x 12 tangki = 240 ml / 0,24 lt/ha ) secara periodik seminggu sekali.
Pengairan
- Bawang bombay banyak memerlukan air, terutama saat pembentukan umbi.
- Menjelang pertumbuhan tua, kebutuhan akan air makin menurun dan menjelang panen lebih baik apabila tidak diberi air.
- Dengan kondisi sistem perakarannya berupa akar serabut yang tidak terlalu panjang, pengairan yang diberikan harus dapat mencapai dan dapat diserap oleh perakarannya.
- Sementara itu, penanaman bawang bombay umumnya dilakukan pada musim kemarau yang justru tidak banyak tersedia air. Karena itu, peranan pengairan dalam budidaya bawang bombay menjadi sangat penting.
- Pengairan dapat dilakukan pula dengan sistem leb, yaitu dengan menggenangi parit-parit dan saluran-saluran
- Sistem ini membutuhkan banyak air yang pada saat penanaman, air akan sulit diperoleh (musim kering)
- Di samping itu, sistem leb dapat menyebabkan memadatnya tanah.
- Beberapa hal perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pengairan sistem leb adalah usahakan agar pengairan dapat mencapai sistem perakaran dan dapat diserapnya. Setelah pengairan dirasa cukup air dalam parit dan saluran perlu segera dituras/dibuang sehingga tidak menyebabkan lahan menjadi becek.
- Cara lain yang lebih baik adalah dengan menyiramkan air melalui embrat/sprayer/sprinkler.
- Penggunaan embrat lebih cocok untuk mengairi lahan yang tidak begitu luas.
- Untuk lahan luas, penggunaan sprinkler lebih sesuai.
- Meski begitu penggunaan alat ini membutuhkan perlengkapan khusus, yaitu pompa air dan sprinkler.
- Pengairan pertama dilakukan segera setelah bibit ditanam. Bedengan dibasahi secukupnya.
- Setelah itu, pengairan dapat dilakukan setiap dua hari sekali yang dikerjakan pagi dan sore hari.
- Yang perlu diperhatikan adalah tanah-tanah bedengan jangan sampai kekeringan dan juga tidak menjadi becek.
- Pengairan ini diberikan sampai pembentukan umbi mencapai ukuran maksimum atau sudah menjelang tua.
Hama dan Penyakit
Hama
- Hama yang menyerang bawang bombay adalah hama bodas, penggerek daun dan lain sebagainya.
- Lakukan penyemprotan scr periodik 5 – 7 hari sekali dengan WT Bvr dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ) & WT Ajuvant ( 2 ml x 10 lt x 12 tangki = 240 ml / 0,24 lt/ha ).
Penyakit
- Penyakit yang menyerang bawang bombay adalah penyakit embun upas, penyakit busuk batang, bercak ungu dan sebagainya.
- Sebagai tindakan pengendalian bisa dengan melakukan penyemprotan WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ) & WT Ajuvant ( 2 ml x 10 lt x 12 tangki = 240 ml / 0,24 lt/ha ) tiap 5 - 7 hari sekali
- Apabila terjadi hujan siang hari (musim kemarau), tanaman harus segera disemprot WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ) & WT Ajuvant ( 2 ml x 10 lt x 12 tangki = 240 ml / 0,24 lt/ha ).
- Demikian pula jika malam harinya cuaca berembun atau hujan, maka pagi harinya segera disemprot WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ) & WT Ajuvant ( 2 ml x 10 lt x 12 tangki = 240 ml / 0,24 lt/ha ).
- Selain itu, dijaga agar tanah bedengan tidak becek.
Panen
- Umur panen bawang bombay berkisar 4-5 bulan. Jenis yang berumur panjang dapat mencapai 5 bulan, sedang yang berumur pendek biasanya kurang dari 4 bulan.
- Kalau tanaman digunakan untuk menghasilkan umbi untuk bibit, pemanenan dilakukan pada umur yang lebih tua daripada panen untuk umbi konsumsi.
- Ciri yang dapat digunakan untuk mengamati saat panen yang baik adalah perubahan warna daun dan batang leher umbinya.
- Kalau ujung-ujung daun mulai menguning dan batang leher umbi sudah mengempis, berarti saat panen sudah dekat
- Apabila 30% dari seluruh tanaman sudah mengulai daunnya, maka tanaman dapat dirobohkan untuk mempercepat menuanya umbi dan beberapa hari kemudian bawang bombay sudah dapat dipanen. Jangan dibiarkan terlalu lama karena umbi-umbi dalam tanah pada keadaan demikian dapat menurunkan mutu umbi.
- Jangan memanen umbi yang terlalu muda karena umbi kurang padat dan jika disimpan akan banyak susut, mudah membusuk dan berkeriput.
- Cara memanen adalah dengan cara mencabut.
- Apabila sulit dicabut atau daunnya mudah patah, dapat dibantu dengan membongkar bedengan.
- Panenlah sebelum batang benar-benar kering dan cukup liat untuk dicabut.
- Pemanenan sebaiknya dikerjakan saat cuaca cerah, tidak mendung apalagi hujan. Sebaiknya waktu pagi hari selagi matahari belum terik dan embun telah hilang.
- Setelah dicabut, untuk sementara biarkan umbi-umbi serta batangnya tersebut disimpan di atas bedengan agar sedikit lebih kering. Onggokkan sejajar sedemikian rupa sehingga umbi-umbinya tertimbun daun-daunnya. Dengan demikian, umbi akan terhindar dan terpaan panas matahari langsung
- Selanjutnya umbi dapat diangkut ke tempat pengeringan
Pascapanen
- Sebelum dijual ada baiknya jika umbi-umbi disortasi dulu
- Umbi-umbi yang rusak, luka atau terkena serangan hama-penyakit dipisahkan dalam kelompok tersendiri. Tanah yang masih menempel di akar dibersihkan.
- Bagian batangnya dipotong kira-kira 2 cm di atas batang leher umbi. Jangan memotong terlalu pendek agar tidak mengenai umbi yang dapat menyebabkan luka dan memudahkan terkena hama atau penyakit.
- Kulit terluar yang sudah nampak terkelupas dibuang sehelai sehingga umbi nampak mengkilap, bersih dan cerah.
- Umbi dikelompokkan menurut besarnya, yaitu dalam kelompok berukuran besar, sedang dan kecil.
- Untuk pengepakan dapat digunakan karung atau wadah yang memberikan sirkulasi udara bersih dalam wadah.
- Penyimpanan di para-para di atas perapian dapur atau dalam gudang dapat digunakan untuk menyimpan bawang bombay.
- Pengeringan bawang bombay dilakukan dengan cara menjemur atau dengan menggunakan pengering buatan
- Usahakan agar pengeringan dapat berjalan cepat sehingga kemungkinan kerusakan karena belum kering dapat terhindarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar