BUDIDAYA BAYAM
Deskripsi
- Daunnya lebar-lebar.
- Varitas caudatus mempunyai daun agak panjang dengan ujung runcing dan berwarna hijau atau merah tua. Bunganya dalam rangkaian panjang dan terkumpul pada ujung-ujung batang.
- Varitas paniculatus daunnya lebih lebar, berwarna hijau dengan rangkaian bunga panjang dan lebih teratur dari pada varitas caudatus serta rangkaian bunganya tersebar tiap-tiap ketiak daun (cabang).
- Bayam tahun biasa ditanam dipinggir pekarangan rumah dan dipungut daun-daunnya (ujung cabang) saja, walaupun dapat pula diusahakan sebagai bayam cabutan.
- Bayam sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Sebagian orang berpendapat bahwa bayam mempunyai rasa enak, lunak, dan dapat memberikan rasa dingin di perut. Sedangkan sebagian lagi mengatakan bahwa bayam adalah sayuran yang tidak komplet, daunnya cenderung akan terasa seperti bubur bila terlalu lama dimasak, dan berkandungan besi terlalu tinggi.
- Terlepas dari kedua pendapat itu, sebenarnya bayam merupakan sayuran yang banyak mengandung vitamin dan garam-garam mineral yang dibutuhkan tubuh manusia
- Kandungan gizi (flap 100 g bahan) Jumlah Kalori 36 kal Protein 3,5 g Lemak 0,5 g Hidrat arang 6,5 g Vitamin B1 908 mg Vitamin A 6.090 SI Vitamin C 80 mg Kalsium (Ca) 267 mg Fosfor (P) 67 mg Besi (Fe) 3,9 mg Air 86,9 g (Rusli Hukum dan Sri Kuntarsih, 1990)
Syarat
Tumbuh
- Tanaman bayam dapat tumbuh kapan saja baik pada waktu musim hujan ataupun kemarau.
- Tanaman ini kebutuhan airnya cukup banyak sehingga paling tepat ditanam pada awal musim hujan, yaitu sekitar bulan Oktober-November.
- Bisa juga ditanam pada awal musim kemarau, sekitar bulan Maret-April.
- Bayam sebaiknya ditanam pada tanah yang gembur dan cukup subur.
- Apalagi untuk bayam cabut, tekstur tanah yang berat akan menyulitkan produksi dan panennya.
- Tanah netral ber-pH antara 6-7 paling disukai bayam untuk pertumbuhan optimalnya.
Pedoman
Budidaya
- Benih Bayam diperbanyak melalui biji.
- Hanya biji bayam tua yang baik dijadikan benih. Bila benih masih muda, daya tahan simpannya hanya sebentar dan daya tumbuhnya cepat turun.
- Benih yang berasal dari tanaman yang berumur sekitar tiga bulan daya simpannya dapat mencapai satu tahun.
- Benih diperoleh dengan membiarkan beberapa batang tanaman hingga berbunga dan berbuah.
- Buah dijemur hingga kering lantas dirontokkan.
- Kebutuhan benih bayam per 10 m2 adalah 2-5 g atau sekitar 2-5 kg/ha lahan.
- Penanaman bayam tidak melalui persemaian lagi
- Biji langsung disebar dan dipelihara hingga besar.
Pengolahan
Lahan & Penebaran Benih
- Mula-mula tanah diolah hingga gembur.
- Kedalaman pencangkulan untuk bayam cabut ialah 20 cm, dan bayam petik 30 cm.
- Lantas tanah dibuat bedengan berukuran lebar 1 m. Panjang bisa dibuat 5 m atau lebih.
- Antar bedengan dibuat parit dengan lebar sekitar 30 cm.
- Tambahkan pupuk kandang fermentasi pada bedengan.
- Tepi bedengan dibuat lebih tinggi agar benih bayam yang halus tidak terbawa oleh air hujan.
- Semprot bedengan dengan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200ml / 1,2 lt/ha ) & WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), dibutuhkan larutan sebanyak 12 tangki/ha .
- Sebelum ditebar biji bayam yang berukuran halus dicampur & diaduk rata dengan abu gosok atau pasir. Maksudnya agar bibit tak licin di tangan sehingga mudah ditebar secara merata.
- Penyebaran boleh dengan cara barisan atau merata ke semua arah.
- Setelah ditebar tutupi dengan lapisan tanah tipis-tipis.
- Lakukan penyiraman dengan ekstra hati-hati agar bibit tak berceceran terkena percikan air siraman.
- Lima hari setelah ditebar benih akan tumbuh sebagai tanaman muda.
- Semprotkan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200ml / 1,2 lt/ha ) & WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), ,WT Zpt dosis 2 ml/lt air ( 2 ml x 10 lt x 12 tangki = 240 ml / 0,24 lt/ha )
Pemeliharaan
- Pemeliharaan Tanaman muda harus disiram secara teratur.
- Saat hujan jarang turun penyiraman harus lebih diperhatikan.
- Senantiasa gunakan gembor halus untuk menyiram karena air siraman yang terlalu deras atau kuat bisa merubuhkan tanaman bayam yang batangnya memang tak begitu kokoh.
- Rumput-rumput yang tumbuh dicabut. Penyiangan dengan kored pada lahan bayam kebanyakan di luar areal pertanaman atau pada parit/tepi bedengan.
- Sedangkan rumput yang tumbuh di sela-sela tanaman lebih baik dicabut dengan tangan karena tak akan terlalu merusak tanaman bayam.
- Penjarangan dilakukan setelah tanaman tumbuh agak besar. Tanaman yang tumbuh terjepit, kalah bersaing, batang bengkok, dan sebagainya dicabut.
- Kadang-kadang beberapa petani tidak melakukan penjarangan pendahuluan.
- Penjarangan dilakukan sekaligus dengan panen pertama. Cara ini kurang baik bila menginginkan kualitas bayam yang bagus.
- Pemupukan Dosis pupuk kandang yang diberikan per hektar ialah 1 ton.
- Selain itu tambahkan juga dengan penyemprotan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200ml / 1,2 lt/ha ) & WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), dibutuhkan larutan sebanyak 12tangki/ha,WT Zpt dosis 2 ml/lt air ( 2 ml x 10 lt x 12 tangki = 240 ml / 0,24 lt/ha ) yang dilakukan secara periodik 3 – 5 hari sekali. Penyemprotan diberikan 5 - 7 hari setelah benih disebar.
Hama
dan Penyakit
- Hama yang sering menyerang bayam antara lain ulat daun. Ulat ini meninggalkan bekas gigitan pada daun berupa lubang-lubang atau pinggiran yang tak rata sebagai gejala serangan.
- Selain itu kutu daun (Myzus persicae) sering mengisap cairan daun bayam. Ciri serangannya daun melengkung dan berpilin. Serangan berat menyebabkan daun rontok, pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil. Pengendaliannya dapat menggunakan WT Bvr dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ) & WT Ajuvant ( 2 ml x 10 lt x 12 tangki = 240 ml / 0,24 lt/ha ) yg dilakukan bersamaan dengan pd saat pemupukan larutan.
- Saat bayam masih muda sering diserang oleh penyakit rebah kecambah. Gejalanya ditunjukkan oleh pertumbuhan kecambah yang tidak normal, berbatang lemah, dan rebah. Penyebabnya adalah cendawan Rhizoctonia solani. Pengendalian penyakit oleh cendawan pada bayam dengan menggunakan WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ), WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air ( 10 ml x 10 lt x 12 tangki = 1200 ml / 1,2 lt/ha ) & WT Ajuvant ( 2 ml x 10 lt x 12 tangki = 240 ml / 0,24 lt/ha )
- Bayam petik dipanen berkali-kali.
- Setelah 1-1,5 bulan setelah tanam pemetikan awal boleh dimulai
- Selanjutnya tanaman dibiarkan tumbuh kembali. Seminggu kemudian bisa dipetik lagi.
informatif..
BalasHapus